batampos– Keluarga besar masyarakat Batak khususnya famili Silahisabungan di Batam, berduka. Salah seorang tokoh masyarakatnya, RO Silalahi tutup usia.
RO Silalahi meninggal pada usia 85 tahun. Wafat pada Minggu (4/8) di Batam, tepatnya di rumah duka yang beralamat di Bengkong Baru, Blok B No 32.
RO Silalahi sudah tinggal di Batam sejak tahun 1970an. Ia merupakan salah satu tokoh dari etnis Batak yang cukup disegani.
Rasa kehilangan dihaturkan oleh salah satu tokoh Silahisabungan Batam, Thomas AE. Dia menyebut RO Silalahi ialah sosok yang tegas dan berwibawa. Pantas kiranya masyarakat Batam, khususnya orang-orang Batak berduka.
“Saya sejak tahun 89 mengenal beliau (RO Silalahi). Saya ini termasuk keluarga beliau. Dengan kepergiannya, kami semua merasa kehilangan sebab beliau adalah sosok panutan yang mengayomi,” kata dia, Senin (5/8) di rumah duka.
BACA JUGA:Â Operasi Cipkon di Kawasan Bengkong, Polisi Bubarkan Tongkrongan Remaja
RO Silalahi disebut sebagai salah satu figur yang berperan dalam sebuah pertikaian kala terjadi di Batam di 1999. Ia berperan mendamaikan perselisihan antar etnis, hingga kini berlangsung aman dan damai.
“Berkat beliau (RO Silalahi) sekarang kita berdamai. Belasungkawa dirasa seluruh masyarakat Batam. Beliau banyak mengukir hal positif,” kata Thomas.
Mendiang merupakan wiraswasta. Sebagai sosok kharismatik, ia diangkat sebagai penasehat senior di keluarga besar Silahisabungan Batam. Perannya sangat besar pada kesinambungan kemajuan Batam sekarang ini.
“Ada beberapa hal yang pantas dipetik dari beliau, yang selalu menasehati, memberi contoh baik kepada kami yang lebih muda. Kami menganggapnya sebagai tokoh di keluarga besar kami,” ujarnya.
Kepergian RO Silalahi memberi kesan duka dan kehilangan yang mendalam. Bukan hanya bagi ahli keluarga, namun juga buat seluruh masyarakat, khususnya dari etnis Batak di Batam. (*)
Reporter: Arjuna
