Minggu, 22 September 2024

TPID Batam Akan Lebih Intensif Atasi Kenaikan Harga Penyumbang Inflasi

Berita Terkait

spot_img
jepri
Tim Pengendalian inflasi daerah (TPID) Kota Batam melakukan sidak ke pasar Tos 3000, Rabu (11/10) pagi.

batampos – Menjelang akhir tahun penekanan inflasi menjadi prioritas Pemko Batam. Beberapa komoditi disinyalir menjadi penyumbang inflasi, karena harga yang cukup tinggi.

Ketua Harian Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam, Jefridin Hamid mengatakan Pemerintah Kota Batam terus melakukan berbagai upaya untuk menekan inflasi. Salah satunya dengan menggelar operasi pasar murah yang dilakukan di beberapa titik di Kota Batam.



“Pengendalian inflasi ini penting. Daerah ditekan untuk bisa berbuat hal yang bisa menekan inflasi. Misalnya intervensi harga pasar yang sudah terlaksana selama ini,” ujar Jefridin usai mengikuti rapat bersama Kemendagri, Senin (23/10).

Baca Juga: Inflasi Turun, Pertumbuhan Ekonomi Naik di Kepri

Menjelang akhir tahun, Pemko diminta mewanti-wanti kenaikan harga komoditi. Seperti biasanya, jelang akhir tahun ada peningkatan permintaan. Sehingga akan berdampak pada harga.

“Kalau soal stok saya rasa tak ada masalah. Namun dekat momen keagamaan harga selalu naik. Nah, ini yang menjadi atensi kami. Jangan sampai harga naik drastis, sehingga menyebabkan inflasi di Batam,” jelasnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam menerangkan antisipasi kenaikan harga ini dimulai dari konsistensi pengawasan harga di pasar.

“Kalau ada kenaikan, bisa diidentifikasi penyebabnya. Disperindag juga bisa langsung komunikasi dengan distributor,” ujarnya.

Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Dari Batam ke Berbagai Daerah Saat Ini

Lanjutnya bulan Oktober ini, ada empat titik operasi pasar murah baru-baru ini yakni di Kecamatan Bengkong, Batamkota, Sekupang, dan Batuaji.

“Pada minggu ke-3 Oktober ini terdapat kenaikan pada cabai merah keriting dan bawang putih. Terus kita lakukan upaya-upaya melalui Disperindag dan Dinas Ketahanan Pangan,” jelasnya.

Sementara, minggu sebelumnya (Minggu ke-2 Oktober 2023) terjadi kenaikan harga pada daging ayam ras, dan penurunan harga pada bawang merah dan telur ayam ras.

Jefridin juga menyampaikan bahwa pemerintah pusat memang telah menginformasikan terdapat lima komoditi pangan yang naik cukup tinggi dan merata di Kabupaten/ Kota se-Indonesia.

Baca Juga: Dilaporkan Hilang, Yakobus Ditemukan Tewas Mengambang di Tanjunguncang

“Seperti beras, gula pasir, cabe rawit, cabe merah dan daging ayam ras,” sebut Jefridin selaku Ketua Harian Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam.

Diketahui melalui website bit.ly Itjen Kemendagri RI harga beras medium pada Oktober 2023 sebesar Rp 12.800, gula pasir curah sebesar Rp 15.500, dan cabe merah keriting Rp 40.000.

“Untuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam akan lebih intensif untuk melakukan koordinasi dan upaya guna mengantisipasi dan mengatasi kenaikan harga barang penyumbang inflasi di Kota Batam,” beber dia. (*)

 

Reporter: YULITAVIA

spot_img

Update