batampos – Sejumlah warga kawasan Nongsa masih resah dengan aktifitas truk bermuatan pasir atau tanah tanpa penutup yang bebas lalu lalang di jalan umum di Nongsa. Keresahan atas aktifitas truk bermuatan pasir tanpa penutup ini sebenarnya sudah sering dikeluhkan warga.
Sebab, banyak diantara pengendara yang harus merasakan dampak dari debu dan butir pasir yang bertebangan saat truk melaju. Namun, ternyata tidak ada tindakan tegas atas aktifitas truk bermuatan pasir tanpa penutup tersebut.
Erina, warga Nongsa mengaku kerap merasakan debu yang disebabkan aktifitas truk tanpa penutup. Ia pun selalu memakai masker, jika harus melintas di jalanan Nongsa.
“Di mana-mana truk di Nongsa tak ada pakai penutup. Kalau di belakang truk, sering kena debu,” ujar Erina.
Baca Juga:Â Masih Ugal-ugalan, Sopir Truk Tanah Abaikan Sosialisasi Polisi
Tak hanya debu, aktifitas truk juga berdampak pada jalan. Sebab ceceran tanah, membuat jalanan kotor dan berdebu. Jika hujan, jalanan kerap licin.
“Jalanan jadi berdebu juga, karena tumpukan tanah yang tercecer. Apalagi kalau hujan, jalanan jadi licin,” ujar Erina.
Hal senada diungkapkan Jesika, warga Nongsa yang juga hampir setiap hari berpapasan dengan truk bermuatan pasir tanpa penutup terpal. Rata-rata truk yang bermuatan pasir terisi penuh, sehingga saat melaju, pasir-pasir bertebangan ke pengendara yang ada di belakang truk.
“Setiap hari hampir merasakan debu dari truk. Kalau lupa menutup kaca helm, kadang membuat mata perih,” ujarnya.
Baca Juga:Â Warga Keluhkan Jalan Tengku Sulung yang Rusak dan Sering Macet
Menurut dia, aktifitas truk bermuatan pasir itu sudah lama berlangsung di kawasan Nongsa. Hampir seluruh truk bermuatan pasir melaju tanpa penutup.
“Setahu saya, jarang sekali truk pasir pakai penutup. Rata-rata tak pernah pakai dan sangat menganggu,” jelasnya. (*)
Reporter: Yashinta