batampos – Pemerintah Kota Batam terus mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memanfaatkan dana bergulir demi meningkatkan daya saing usaha mereka. Hingga pertengahan September 2024, penyaluran dana bergulir dari Pemko Batam telah mencapai Rp 4,12 miliar dari target Rp 10 miliar tahun ini.
Kepala UPTD Pengelolaan Dana Bergulir Kota Batam Zulfahri mengatakan bahwa sebanyak 39 usaha mikro telah menerima pinjaman modal lunak ini.
“Penyaluran dana saat ini mencapai Rp 4,125 miliar. Pelaku usaha dapat mengajukan pinjaman mulai dari Rp 100 juta hingga Rp 150 juta, sesuai kebutuhan usaha mereka,” ungkapnya, Kamis (19/9).
Dengan bunga flat sebesar 4 persen dan tenor maksimal 5 tahun, dana bergulir ini diharapkan bisa memberikan solusi bagi pelaku UMKM yang membutuhkan permodalan. Namun, jaminan pinjaman masih menggunakan sertifikat properti, sama seperti tahun sebelumnya.
Meskipun target penyaluran dana bergulir tahun ini sebesar Rp 10 miliar, Pemko Batam optimis dapat menyalurkan Rp 7 miliar hingga Rp 8 miliar pada akhir tahun.
“Sosialisasi dan pendampingan bagi UMKM akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa semakin banyak pelaku usaha yang memanfaatkan dana ini,” tutup Zulfahri.
Dengan adanya berbagai program pendampingan dan kemudahan akses permodalan, pelaku UMKM di Batam diharapkan semakin kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Batam juga telah menggelar road show di 12 kecamatan untuk mensosialisasikan program dana bergulir. Hendri Arulan, Kepala Dinas KUKM Batam, menekankan pentingnya bagi UMKM untuk memanfaatkan peluang ini. Selain memberikan permodalan, Dinas KUKM juga melatih UMKM agar mampu bersaing di pasar digital.
“Kami terus mendorong UMKM untuk go digital, karena pemasaran produk melalui digital marketing sangat penting dalam era sekarang. Hingga kini, 75 ribu UMKM telah mendapatkan pelatihan dari kami,” kata Hendri.
Melalui program digitalisasi ini, pemerintah berharap agar UMKM tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang lebih cepat, terutama di tengah tantangan ekonomi global. Pemerintah berupaya memastikan bahwa UMKM menjadi lebih kuat dan berkontribusi pada ekosistem ekonomi nasional. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra