batampos – Stok vaksin di Batam sudah kosong beberapa pekan belakangan. Bahkan, di polsek-polsek layanan vaksinasi tidak tersedia selama 2 minggu ini.
Informasi yang didapatkan, kosongnya stok vaksin ini dimanfaatkan oknum tertentu. Oknum tersebut menawarkan jasa vaksin tanpa disuntik untuk mendapatkan sertifikat yang terdaftar di PeduliLindungi. Syaratnya, membayar ratusan ribu.
Santi, warga Bengkong Sadai, mengatakan terpaksa menggunakan layanan jasa ini untuk mendapatkan sertifikat vaksin booster. Sebab, ia berencana melakukan perjalanan keluar kota pada akhir pekan ini.
Baca Juga: Syarat Perjalanan Tetap Wajib Booster
“Saya baru vaksin kedua, kan kalau naik pesawat harus booster. Cari vaksin sekarang gak ada, terpaksa gunakan jasa ini saja,” ujarnya.
Santi mengaku ia mengetahui jasa tersebut dari rekannya yang mendapatkan melalui media sosial (medsos). Untuk 1 sertfikat, ia harus membayar Rp 300 ribu.
“Apa pekerjaan yang buat (sertifikat) saya tidak tau. Kemarin bayar langsung ke orangnya dan besoknya sudah terdaftar,” kata wanita 28 tahun ini.
Kapolresta Barelang, Kombes Nugroho Tri Nuryanto mengatakan jasa vaksin tanpa disuntik tersebut merupakan perbuatan yang melanggar hukum. “Jika ada yang mengetahui, segera laporkan ke kita. Akan kita tindak,” tegas Nugroho.
Baca Juga: Ini Penyebab Ratusan Rumah di Tiban Kampung Terendam Banjir
Sementara Kapolsek Lubukbaja, Kompol Budi Hartono mengatakan layanan vaksinasi di Mapolsek Lubukbaja sudah kosong selama 2 minggu. “Kapan stok ada lagi tergantung Dinkes (Dinas Kesehatan). Tapi sudah 2 minggu ini kosong,” katanya.
Disinggung adanya jasa vaksin tanpa suntik di Batam, Budi mengaku sempat mendengarnya. Namun ia belum bisa memastikan jasa tersebut berada di Batam atau tidak. “Yang pasti jasa seperti itu ada unsur pidananya. Kalau ada laporan, pasti kita tindak,” kata Budi.
Hal senada dikatakan Kapolsek Bengkong, Iptu Mardalis. Ia mengatakan belum bisa memastikan stok vaksin tersebut tersedia di Mapolsek Bengkong. “Stok vaksin belum ada dari Puskesmas. Belum tau sampai kapan,” tutupnya. (*)
Reporter: YOFI YUHENDRI