Rabu, 2 Oktober 2024

Volume Sampah di Batam Capai 1.200 Ton per Hari, DLH Genjot Pengelolaan Sampah Melalui Bank Sampah

Berita Terkait

spot_img
sampah
Ilustrasi. Truk pengangkut sampah menurunkan muatan yang berasal dari sampah rumah tangga dan lainnya di TPA Punggur. Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Volume sampah di Kota Batam terus mengalami peningkatan seiring bertambahnya jumlah penduduk. Hingga saat ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam mencatat bahwa volume sampah mencapai 1.150 hingga 1.200 ton per hari.

Angka ini dihasilkan dari sekitar 1,3 juta penduduk yang tersebar di seluruh Kota Batam, termasuk kawasan hinterland. Kenaikan volume sampah ini pun diprediksi akan terus bertambah, terutama di akhir pekan.



“Kami melihat ada kenaikan volume sampah dibandingkan tahun lalu, seiring bertambahnya jumlah penduduk di Batam. Prediksi kami, volume sampah akan terus naik terutama di akhir pekan, saat aktivitas masyarakat meningkat,” ujar Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Batam, Eka Suryanto, Rabu (2/10).

Baca Juga: Perda Sampah Mulai Diterapkan, DLH Batam Tindak Tegas 4 Pembuang Sampah Sembarangan

Menurutnya, sampah domestik dan rumah tangga mendominasi timbulan sampah harian di Batam, dengan sebagian besar berupa sisa makanan. “Sampah domestik, terutama sisa makanan, menyumbang porsi terbesar dari volume sampah yang kami kelola setiap hari,” tambah Eka.

DLH Batam terus berupaya untuk menangani sampah ini dengan pengangkutan rutin. Pengangkutan sampah dilakukan setiap pagi dari Tempat Penampungan Sampah (TPS) yang tersebar di seluruh kota, termasuk di perumahan, pasar, dan tempat umum lainnya.

“Kami berusaha meningkatkan kualitas pelayanan persampahan dengan mengoptimalkan jadwal pengangkutan sampah yang telah ditetapkan. Pengangkutan ini dilakukan secara rutin dari TPS hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur,” jelas Eka.

Untuk mengurangi volume sampah yang langsung masuk ke TPA, DLH Batam aktif mengkampanyekan program pemilahan sampah. DLH menargetkan pemilahan sampah hingga 30 persen pada tahun 2025, dengan fokus pada sampah anorganik seperti botol plastik, kardus, dan plastik pembungkus makanan yang bisa didaur ulang.

“Kami terus mendorong masyarakat untuk memisahkan sampah anorganik agar tidak langsung masuk ke TPA. Pemilahan ini adalah salah satu solusi utama untuk mengurangi tekanan di TPA Punggur yang kapasitasnya semakin terbatas,” ujar Eka.

Saat ini, terdapat sekitar 160 bank sampah yang aktif di seluruh Kota Batam. Bank-bank sampah ini berperan dalam mengumpulkan sampah anorganik, yang kemudian dijual kepada pihak DLH ataupun pihak swasta. Setiap bulannya, bank sampah mampu mengumpulkan sekitar 25,8 ton sampah anorganik, yang meskipun masih kecil, telah memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi timbunan sampah di TPA.

“Kehadiran bank sampah sangat membantu. Meski volumenya masih relatif kecil dibandingkan total sampah harian, namun keberadaannya telah mengurangi sampah anorganik yang dibuang ke TPA. Kami juga terus mengajak masyarakat untuk membentuk bank sampah di lingkungannya,” terang Eka.

Ia juga berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya pemilahan sampah dan mulai mengurangi sampah dari sumbernya, terutama dari rumah tangga. Dengan meningkatnya kesadaran ini, DLH optimis target pengurangan sampah bisa tercapai, dan kota Batam akan lebih bersih serta nyaman untuk dihuni.

“Kami berharap masyarakat semakin terbuka untuk memulai pemilahan sampah dari rumah, demi menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan di Kota Batam,” tutup Eka. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update