batampos – Pada berita sebelumnya kami mengabarkan pembangunan atau revitalisasi masjid agung di Batam Center, molor. Nah berikut ini penjelasan Wali Kota Batam, M Rudi tentang molornya pembangunan.
Rudi membeberkan alasan kenapa revitalisasi bangunan Masjid Agung Batam ini molor dari jadwal. Menurut, informasi dari pemenang lelang, ada beberapa ornamen yang dipesan dari luar kota.
Sehingga hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Akibatnya mempengaruhi proses pengerjaan revitalisasi. Kendati demikian, seharusnya ini tidak boleh terjadi. Karena mereka harus punya rencana yang tepat sejak awal revitalisasi dimulai.
Baca Juga: Revitalisasi Masjid Agung di Batam Center, Molor
“Iya (terlambat). Mungkin karena material,” sebutnya.
Menurut kontraktor, rata-rata material bangunan yang digunakan harus dicetak. Karena di Kota Batam tidak ada, sehingga harus dipesan dari luar kota Batam.
Selain material, Rudi menilai ada faktor lain. Yakni tenaga dan hati yang ikhlas dalam bekerja. Rudi menargetkan penyelesaian Masjid Agung Batam Center bisa selesai dengan cepat.
“Secepat mungkin kita selesaikan,” kata Rudi.
Seharusnya, kata Rudi, sejak Maret 2024 lalu harus sudah selesai. Pasalnya persoalan anggaran pembangunan tidak ada masalah, karena sudah uangnya sudah disiapkan untuk pengerjaan tahun jamak.
Baca Juga: Tegakkan Hukum, Kanwil DJP Kepri Gelar Sita Bersama
“Mereka minta sampai Mei ini,” katanya.
Di awal rencana pembangunan kembali bangunan Masjid Agung ini, Rudi sudah menegaskan untuk ketepatan waktu, dan kualitas bahan yang digunakan. Pemko Batam awalnya menyiapkan pagu anggaran sebesar Rp209 miliar. PT Adhi Karya berhasil menang lelang dengan nilai Rp167 miliar.
Rudi mengatakan revitalisasi ini diharapkan bisa berjalan dengan perencanaan yang matang. Masjid ini merupakan salah satu bangunan yang berada di pusat kota, dan menjadi tempat ibadah di area perkantoran Batam.
“Saya ingin kontruksi berjalan baik. Terutama terkait saluran air tolong diperhatikan. Saya tidak ingin bangunan masjid ini baru selesai dibangun tapi sudah ada yang bocor, keramik pecah, dan saluran airnya tidak lancar,” tegas Rudi usai mendengar paparan dari PT Adhi Karya beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Pengerjaan Masjid Agung Batam Kembali Dimulai, Target Rampung 27 Mei
“Ini akan menjadi masjid kedua di Pemko Batam, dan ketiga setelah masjid Tanjak. Saya harus mengakui konstruksi masjid tanjak jauh lebih baik dari masjid Sultan Mahmud Riayat Syah. Ini harus menjadi perhatian ketika memulai konstruksi proyek,” ujarnya.
Ia akan memantau dan mengawasi langsung pelaksanaan revitalisasi ini. Ia berharap tidak ada penurunan kualitas terhadap kontruksi nantinya. Untuk itu, Rudi meminta kepada PT Adhi Karya untuk betul-betul dalam melaksanakan proyek ini.
“Jangan sampai di tengah jalan nanti tidak sesuai dengan rencana. Saya minta PPTK yang bertanggung jawab mengawasi betul jalannya proyek ini. Jangan sampai baru dibangun nanti keramik sudah pecah, air sudah merembes. Ini tidak boleh lagi terjadi,” tegasnya.(*)
Reporter: Yulitavia