batampos– Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) RI, Faisol Riza, mengunjungi PT Sat Nusapersada Tbk di Batam pada Jumat (17/1). Kunjungan tersebut sekaligus menandai peluncuran dua produk smartphone terbaru rakitan perusahaan tersebut, yaitu Honor dan Motorola.
Dalam kesempatan itu, Faisol Riza menyebut bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat investasi industri telekomunikasi global.
“Saya kebetulan hari ini berkunjung ke Sat Nusapersada, perusahaan yang punya reputasi dan dipercaya oleh perusahaan-perusahaan global. Ini penting untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia siap menjadi pemain utama di industri telco,” katanya.
Dia mengungkapkan, pemerintah saat ini tengah bernegosiasi dengan Apple agar perusahaan teknologi raksasa itu mau berinvestasi di Indonesia. Salah satu rencananya adalah membangun pabrik AirTag di Batam.
Menurutnya, PT Sat Nusapersada dapat menjadi mitra strategis dalam mewujudkan rencana tersebut. Ditambah lagi kemampuan perusahaan itu dalam bidang telekomunikasi sudah teruji.
“Satnusa memiliki pengalaman yang sangat baik. Bahkan saat ini, saya melihat perusahaan global mempercayakan produksinya kepada Sat Nusapersada untuk dijual ke pasar dunia,” katanya.
Ia menyoroti kemampuan PT Sat Nusapersada dalam memproduksi perangkat telekomunikasi secara menyeluruh, mulai dari proses awal hingga pengemasan akhir. PT Sat Nusapersada pun dinilai mampu melakukan semuanya secara all-in. Hal itu menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan SDM dan teknologi yang kompetitif di tingkat global.
BACA JUGA:Â Penghapusan TKDN Ancam Industri di Batam
Lebih jauh, Faisol menyampaikan bahwa pemerintah terus mengimbau dunia usaha agar tidak meragukan potensi industri telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan-perusahaan lokal telah diakui selama bertahun-tahun mampu memproduksi perangkat komunikasi dengan standar global.
“Kita cukup kompetitif untuk proses produksi alat komunikasi seperti handphone. Indonesia punya potensi besar untuk berkembang lebih jauh di sektor ini,” ujar Faisol.
Dia juga meminta PT Sat Nusapersada untuk memperluas skala operasional mereka. “Saya sudah sampaikan kepada Pak Abidin (Direktur Utama PT Sat Nusapersada Tbk) agar perusahaan ini menjadi mercusuar yang meyakinkan para pelaku usaha internasional bahwa produksi di Indonesia bisa dilakukan tanpa kendala,” tambahnya.
Era teknologi berbasis telekomunikasi seperti kecerdasan buatan atau AI, membuka peluang besar bagi perusahaan seperti PT Sat Nusapersada. Saat ini, perusahaan itu disebut masih menjadi perusahaan telekomunikasi swasta terbesar yang memproduksi atau merakit berbagai macam produk telekomunikasi.
Sementara itu, Direktur Utama PT Sat Nusapersada Tbk, Abidin Hasibuan, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan pemerintah terhadap perkembangan perusahaan.
“Sebenarnya hari ini kita mau meluncurkan dua produk smartphone baru, yaitu Honor dan Motorola. Produk ini pertama kali diluncurkan dari Batam ke Jakarta dan akan resmi tersedia bulan depan,” ujar Abidin.
Katanya, peluncuran dua brand tersebut merupakan hasil investasi besar yang mencapai puluhan juta dolar AS. “Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah yang terus mendorong kami untuk maju,” katanya.
Terkait rencana perluasan area perusahaan, pihaknya akan mempertimbangkan langkah tersebut demi mendukung pertumbuhan bisnis.
“Kami menyadari bahwa kesempatan ini sangat besar. Dengan dukungan pemerintah dan teknologi yang terus berkembang, kami yakin dapat bersaing di pasar global,” kata Abidin. (*)
Reporter: Arjuna