batampos – Dinas Kesehatan Kota Batam mencatat Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Batam hingga awal Desember 2023 sebanyak 376 kasus. Ini berarti terjadi penurunan drastis dibanding tahun lalu yang berjumlah 902 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam Didi Kusmarjadi mengatakan kasus tertinggi sepanjang tahun ini terjadi di Januari lalu dengan 65 kasus dan bulan Februari 46 kasus. Sementara di bulan Desember atau sampai 9 Desember ada 5 kasus DBD.
“Lebih dua kali lipat penurunan dibandingkan kasus tahun lalu dengan incidence rate yang dilaporkan sebesar 22,48 kasus per 100.000 penduduk,” ujarnya, Minggu (10/12).
Baca Juga:Â 376 Kasus DBD Sepanjang Tahun 2023, Tiga Pasien Meninggal Dunia
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Jenis nyamuk ini berkembang biak di genangan air, terutama wadah atau tempat penampungan air. Hal inilah yang menyebabkan DBD sering terjadi kala musim penghujan.
Didi menambahkan, tingginya curah hujan juga mempengaruhi peningkatan kasus DBD. Genangan air timbul setelah hujan berpotensi jadi sarang nyamuk berkembangbiak.
Selain itu, hal ini juga dipengaruhi masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan tempat tinggalnya. Oleh sebab itu, Dinkes Kota Batam terus berupaya mengendalikan kasus DBD dengan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan lingkungan.
Baca Juga:Â Arus Puncak Mudik Natal dari Batam Diprediksi H-3, Pelni Mulai Jual Tiket Tambahan
Termasuk juga mengimplementasikan gerakan satu rumah satu jumantik dengan menunjuk juru pemantau jentik (jumantik) memantau dan memastikan tak ada jentik di lingkungan masing-masing.
“Kita juga minta semua kasus tersangka deman wajib dilaksanakan penyelidikan epidemiologi DBD dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Batam,” pungkasnya. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra