Sabtu, 20 April 2024
spot_img

Warga Batam Kesulitan Minta Sambungan Air Bersih

Berita Terkait

spot_img
hemat air2
Ilustrasi. Foto: INT

batampos – Sejumlah warga Batam mengeluhkan sulitnya mendapatkan sambungan baru untuk pelayanan air bersih ke perumahaan. Alasannya, meteran air di PT Air Batam Hilir sedang kosong.

Anis, warga Batam Center, harus menunda untuk segera menempati rumah barunya. Penyebabnya, belum ada sambungan air bersih ke rumahnya tersebut.

”Baru selesai KPR bank, namun rumah belum bisa ditempati. Tak ada air, meteran kosong,” ujar Anis, kemarin.

Baca Juga: 47 Persen Hutan di Kepri Hilang

Ia pun berharap agar meteran air bisa segera disediakan pengelola air bersih. Sehingga, ia bisa langsung tinggal di rumah baru. Hal senada diungkapkan Berton, warga Nongsa. Ia terpaksa meminta sambungan air ke tetangga untuk mendapatkan air bersih.

”Syukurnya tetangga mau, kalau tidak mau, bagaimana mau tinggal di rumah tanpa air,” sebutnya.

Ia pun terpaksa membayar tagihan air lebih besar dari tetangga tersebut.

Baca Juga: Rebutan Vaksin Dosis Ketiga, Ribuan Warga Menyerbu Lapangan SP Plaza

”Bulan pertama menyambung, saya bayar tagihan semua (di bulan tersebut). Pada bulan selanjutnya, tagihan dibagi dua, tapi saya yang lebih besar,” ujarnya.

Karena itu, ia berharap PT Moya bisa segera menyediakan meteran air. Sehingga, ia tak perlu lagi meminta sambungan air bersih ke tetangga.

”Jadi saya tahu juga berapa tagihan air rumah sendiri. Kalau bulan lalu tagihan air hampir Rp 200 ribu, padahal bulan sebelumnya hanya Rp 60 ribu, kok tambah besar,” katanya.

Untuk sementara waktu, PT Moya Indonesia selaku pihak yang mengoperasikan PT Air Batam Hilir menjelaskan kepada Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, bahwa kondisi pipa-pipa air sudah tua.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total 8 November, Warga Kepri Bisa Menyaksikan Selama 1 Jam Lebih

Dimana, untuk penyambungan pipa baru dan pipa air yang sudah tua, harus dipindahkan. Begitu juga dengan jumlah pipa, tidak sepadan dengan banyaknya jumlah pelanggan.

Karena itu, pihak Moya tetap tidak bisa melakukan penyambungan baru karena kondisi pipa yang sudah tua.

”Itulah yang harus diperbaiki sekaligus. Sekali perbaiki perlu Rp 1 triliun, itu pun tidak cukup,” sebut Rudi.(*)

Reporter: Yashinta

spot_img

Update