Jumat, 22 November 2024

Warga Binaan Lapas Batam Sukses Rakit 50 Tiang Lampu PJU Melalui Program Pembinaan Kemandirian

Berita Terkait

spot_img
Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Batam saat merakit tiang lampu PJU. Foto: Eusebius Sara/ Batam Poslapas 

batampos – Program pelatihan pembinaan kemandirian yang dijalankan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Batam semakin berkembang dan mulai ada hasilnya. Selain keterampilan dan sertifikasi yang didapat oleh warga binaan pemasyarakatan (WBP), pelatihan ini juga berkontribusi untuk negara.

Hasil praktek WBP seperti roti, tahu tempe, peralatan meubel, bengkel las dan bengkel sepeda motor susah bisa mendapatkan pemasukan yang diserahkan ke negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).


“Alhamdulillah sudah mulai berkontribusi untuk negara melalui PNBP hasil dari penjualan produksi kegiatan pembinaan kemandirian yang dijalankan selama ini, ” ujarnya.

Untuk diketahui pelatihan kemandirian WBP Lapas Batam saat ini sudah cukup banyak. Beberapa diantaranya, kuliner, mebel, las, laundry, produksi tempe, produksi roti, barbershop dan bengkel motor. Kegiatan kemandirian ini semakin mantap karena mendapat dukungan dari LPK Sumber Ilmu dan Dinas Ketenagakerjaan Kerjaan Kota Batam.

Usai mengikuti pelatihan di masing-masing bidang, WBP juga akan dibekali dengan sertifikasi sebagai dokumen bukti keterampilan mereka agar bisa bersaing di dunia kerja saat kembali ke masyarakat nanti.

“Itulah wujud orientasi dari UU Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, Pembinaan Kemandirian yang dijalankan seksi Kegiatan Lapas, yang UU ini menuntut agar warga binaan diberi bimbingan untuk siap bekerja. Mempersiapkan sarana kerja dan mengolah hasil kerja serta berfungsi memberikan bimbingan latihan kerja bagi WBP. Inilah program pembinaan Pemasyarakatan diprioritaskan saat ini, ” jelas Heri.

Hasil terbaru dari program pelatihan kemandirian di bidang pengelasan, WBP Lapas Batam saat ini sudah siap dengan perakitan 50 unit tiang lampu yang digunakan sebagai penerangan di area Lapas Batam ini. “Perakitan tiang lampu ini juga akan terus dikembangkan untuk dipasarkan ke luar juga untuk menambah PNBP kita, ” kata Heri.

Kepala Divisi Pemasyarakatan pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Riau Dannie Firmansyah sebelumnya juga menekan hal yang sama.

Program pembinaan kemandirian WBP sudah menjadi kewajiban program kerja Lapas dan Rutan yang ada. Warga binaan tidak saja dipandang sebagai terpidana yang menjalani hukuman tapi harus dipercayakan dengan pelatihan kemandirian seperti ini.

Tujuannya agar mereka bisa kembali bersaing kerja saat bebas nanti dan tidak mengulangi kesalahan yang sama atau aksi kejahatan lainnya.

“Kita dukung penuh dan akan lakukan monitoring dan evaluasi secara rutin. Ini tujuannya bagus untuk membina saudara-saudara kita yang ada di dalam Lapas dan Rutan agar memiliki skill dan kemampuan kerja kedepannya,” ujar Kadivpas.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam Rusi Sakyakirti juga mendukung penuh program pembinaan WBP ini. Pelatihan dan pendamping pelatihan ketenagakerjaan akan semakin intens kedepannya di Lapas ataupun Rutan yang ada di kota Batam. “Bagus sekali itu dan kita dukung penuh, ” kata Rudi.

Kabid Pelatihan Kerja Disnaker kota Batam Moh Zani dalam pembukaan latihan pengelasan ini berharap agar peserta pelatihan benar-benar serius dengan program latihan ini agar kelak bisa bermanfaat saat kembali ke masyarakat.

“Seperti yang kita ketahui di Kota Batam yang dikenal sebagai kota industri ini tentunya banyak peluang kerja bagi masyarakat kota Batam. Skill kemandirian harus kita tingkatkan. Kawan-kawan di sini juga harus persiapkan itu. Saat kembali ke masyarakat nanti sudah harus memiliki skill yang dimaksud, ” ujarnya. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Baca Juga

Update