batampos – Aksi unjuk rasa masyarakat Tanjunguncang ke kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam yang menuntut kelancaran aliran air bersih diwarnai aksi pemblokiran jalan. Bahkan, massa melakukan sweeping para pekerja ke perusahaan-perusahaan untuk mengikuti aksi tersebut.
Kapolresta Barelang, Kombes Heribertus Ompusunggu menyayangkan adanya aksi yang dilakukan pendemo tersebut.
“Semangatnya menggebu-gebu sehingga tidak menggunakan etika,” ujarnya di Mapolresta Barelang, Kamis (19/9).
Baca Juga: Polisi Pastikan Penganiayaan Ditengah Unjuk Rasa di Batuaji Karena Masalah Asmara
Diketahui, dalam aksi demo ini polisi mengamankan sejumlah orang yang melakukan sweeping dan penganiayaan. Namun, korban menolak membuat laporan hingga kasus ini berujung damai.
“Ada yang diamankan, karena sama temannya juga akhirmya buat kedamaian,” katanya.
Menurut Heribertus, aksi demo harus dilakukan dengan etika dan kata-kata yang baik. Sehingga aspirasi yang disampaikan bisa lebih dipahami oleh instansi yang dituju.
“Ada atensi dari Pak Kapolda, aspirasi yang mau disampaikan lebih baik dengan kata-kata yang bagus,” ungkapnya.
Baca Juga: Pemblokiran Jalan dan Sweeping Saat Demo Air, Pengusaha Mengaku Dirugikan
Selain itu, Heribertus juga meminta para masyarakat atau pekerja yang tidak ingin mengikuti demo untuk menyampaikan penolakan dengan baik.
“Bagi yang tidak ikut jauh hari disampaikan dengan baik. Sedikit maupun banyak pasti aspirasi itu bisa diakamodir,” tutupnya. (*)
Reporter: Yofi Yuhendri