batampos – Puluhan warga RW 24, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji mendatangi lokasi proyek pematangan lahan atau proyek cut and fill yang terjadi di dalam pemukiman mereka. Masyarakat protes keras, sebab proyek tersebut berdampak dengan lingkungan sekitar.
Aksi protes warga ini berjalan dengan damai meskipun pihak proyek enggan menanggapi protes mereka. Warga yang tak ingin terjadi keributan akhirnya melapor lagi ke kantor kelurahan dan Kecamatan Batuaji.
Ketua RT 06/RW 24 Buliang Osman menuturkan, protes ataupun penolakan masyarakat ini sangat beralasan sebab proyek cut and fill ini tidak memperhatikan dampak lingkungan sekitar. Aktifitas truk pengangkut material tanah mengotori ruas jalan.
Baca Juga:Â Ratusan Calon Haji dari Batam Gagal Berangkat, Diprioritaskan Berangkat Tahun Depan
Jalan pemukiman yang baru sebatas semenisasi terancam kembali rusak. Padahal masyatakat setempat bersusah payah mengusahakan akses jalan ke pemukiman mereka disemenisasi melalui berbagai program pengajuan ke pemerintah.
“Itulah masalahnya pak, kami tak menghalangi mereka bekerja tapi tolong perhatikan dampak lingkungannya. Buatlah komitmen untuk menjaga jalan dan lingkungan ini. Lingkungan kami jadi tak sehat karena debu beterbangan setiap waktu. Tolong ini diperhatikan,” ujar Osman.
Proyek cut and fill yang sudah berjalan sekita satu pekan ini disebutkan warga dikoordinir sekelompok orang yang mengaku berhak atas proyek cut and fill tersebut. Proyek ini memotong bukit di Perumahan Gurindam Raya. Material tanah diangkut untuk penimbunan lokasi resapan air di belakang kawasan Mitra Mall.
Baca Juga:Â Harga Komoditas Tinggi, Disprindag Batam Rapat Bersama Distributor
“Kalau menurut pandangan kami masyarakat menyalahi semua proyek itu. Tapi apalah daya kami hanya masyarakat kecil. Semoga ini ditindak lanjuti demi kenyamanan bersama masyarakat di sini,” ujar Agus, warga lainnya.
Lurah Buliang Hari Budiman saat dikonfirmasi mengaku telah menerima aduan dari masyarakat tersebut. Pihaknya bersama kecamatan akan turun ke lapangan. “Kita cek dulu ke lapangan. Bagaimana nanti kita akan sampaikan ke pimpinan untuk solusi terbaiknya,” ujar Lurah. (*)
Reporter: Eusebius Sara