batampos – Gangguan suplai air bersih masih terus membayangi dan belum terselesaikan. Hal ini membuat berbagai aktivitas warga terganggu. Ujungnya, warga mulai berunjuk rasa.
Aksi protes disampaikan warga di Kantor BP Batam. Warga bahkan membawa ember, drum, dan galon untuk mendapatkan air bersih dari Kantor BP Batam.
Uba Sigalingging, anggota DPRD Kepri yang juga warga di Perumahan Seruni, Batamcenter menyampaikan sudah beberapa hari ini air mati, Bahkan gangguan suplai air ini sudah meluas ke beberapa perumahan yang ada di Batam.
“Batamcenter hampir menyeluruh. Belum lagi saudara kita yang di Tanjunguncang, Bengkong, dan lainnya,” kata dia saat mendatangi kantor BP Batam, Selasa (1/8) pagi.
Baca Juga:Â Krisis Air Meluas, Warga Seibinti: Besok Kami Demo ke Kantor BP Batam
Uba menyampaikan hal ini menunjukkan pengelolaan layanan air bersih yang dipegang Air Batam Hilir (ABH) dan PT Moya Indonesia di Batam semakin memburuk. Warga mengalami krisis air akibat buruknya pelayanan.
“Ini saya bawa ember, galon, bahkan drum untuk minta air. Nanti saya mau kasih ke warga. Masa iya, kami harus datang ke sini jemput air. Padahal itu hak warga untuk air bersih, dan kalian tidak bisa memenuhi,” sesalnya.
Menurutnya, krisis suplai air bersih ini sangat mengganggu. Aktivitas pelaku usaha seperti kuliner, laundry, tempat cuci kendaraan, dan lainnya yang membutuhkan air. Bahkan hal ini bisa menggangu iklim investasi di Kota Batam.
Ia menambahkan, wajah pembangunan kota ini harus tercederai karena buruknya layanan air bersih, pasca diambil alih PT Moya Indonesia, dan ABH.
Baca Juga:Â Dua Hari Air Mati Total, Warga Mengeluh
“Sekarang mana ada lagi kita bicara soal investasi yang masuk. Setiap hari persoalannya soal layanan air bersih. Mereka bilang lagi diperbaiki, namun tak ada dampaknya. Malah makin memburuk,” sebutnya.
“Saya tadi mau numpang mandi. Saya berharap pelayanan bisa diperbaiki dalam waktu dekat ini. Kami harus protes dulu, viral dulu baru dikirim tangki air. Bagaimana pelayanan mau membaik,” ujarnya.
Aksi Uba ini disambut langsung oleh Johan, pegawai BP Batam yang merupakan perwakilan ABH dalam menyampaikan keluhan terkait air bersih.
Ia menjelaskan persoalan air bersih masih menjadi atensi BP Batam. Hingga saat ini pihaknya masih terus bekerja semaksimal mungkin agar tidak ada lagi gangguan air bersih.
“Benar memang ada gangguan layanan. Pekerja kami di lapangan juga masih terus bekerja. Kami juga minta maaf atas gangguan ini. Untuk menanggapi keluhan warga ini kami sudah siap mendistribusikan air bersih melalui tangki yang kami miliki,” jelasnya.
Baca Juga:Â Anggota DPRD Gelar Aksi di BP Batam, Protes Buruknya Layanan Air Bersih
Sementara itu, warga Perumahan Bukit Raya, Batamcenter mendatangi Kantor PT Moya Indonesia yang berada di Batam center.
Kehadiran warga ini, guna mendesak ABH atau PT Moya Indonesia sebagai pengelola layanan air bersih di Batam memperbaiki layanan air bersih.
“Kami sudah mati lima hari. Jadi kami tegas sekali minta perbaiki pelayanan, dan air bersih bisa mengalir kembali di perumahan kami. Jangan buat kami ngantre di sumur bor lagi,” kata Ully. (*)
Reporter: YULITAVIA