Kamis, 19 September 2024
spot_img

Warga Desak Perbaikan Lampu Jalan Raja Isa yang Sering Padam, Warga Curiga Bukan Hanya Pencurian

spot_img

Berita Terkait

spot_img
jalan gelap
Lampu PJU padam di ruas Jalan Raja Isa, Batam Center, beberapa waktu lalu. Sempat beberapa hari padam. F. Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Lampu penerangan jalan di sepanjang Jalan Raja Isa kembali menjadi sorotan warga. Sudah beberapa hari lampu di area tersebut mati total, membuat warga merasa tidak nyaman dan khawatir terhadap keselamatan mereka saat melintas, terutama di malam hari. Kondisi ini semakin diperparah dengan riwayat masalah lampu yang kerap mati-hidup dalam beberapa bulan terakhir.

Salah seorang warga, Andi, 45, menyampaikan kekesalannya terhadap situasi ini. Menurutnya, sudah berkali-kali masalah lampu jalan di area tersebut terjadi, dan selalu diabaikan.



“Sudah sering mati hidup. Setiap kali ada perbaikan, hanya bertahan sebentar, kemudian rusak lagi. Ini sudah berulang kali. Kami tidak percaya kalau lampu-lampu ini dicuri lagi, kayaknya ada yang salah dengan sistemnya, mungkin masalah teknis atau manajemen yang kurang baik,” ujarnya dengan nada kesal, Senin (9/9).

Tidak hanya Andi, warga lainnya juga merasakan dampak langsung dari minimnya penerangan di jalan tersebut. Dian, 37, seorang ibu rumah tangga yang sering melintas malam hari, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keamanan di jalan. “Kalau malam hari, jalan ini jadi gelap gulita. Tidak hanya rawan kecelakaan, tetapi juga berisiko tinggi terjadi tindak kriminal. Beberapa kali saya mendengar kasus penjambretan di sini, dan kondisi gelap seperti ini sangat mendukung kejahatan terjadi,” ungkapnya.

Warga juga merasa heran dengan masalah yang terus berulang ini. Sebelumnya, beberapa insiden pencurian kabel listrik dilaporkan menjadi penyebab kerusakan lampu penerangan. Namun, warga tidak yakin pencurian adalah alasan utama kali ini, mengingat masalah seringnya mati-hidup terjadi di lokasi yang sama. Mereka menduga ada masalah teknis yang lebih serius atau perawatan yang kurang memadai dari pihak terkait.

“Saya harap pihak yang bertanggung jawab bisa turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi sebenarnya. Ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi soal keselamatan. Jalan Raja Isa ini adalah jalur utama yang selalu ramai, dan tanpa penerangan yang baik, risiko kecelakaan serta tindakan kriminal akan semakin besar,” tegas Andi.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Batam, Suhar, melalui Kepala Bidang PJU Batam, Kukuk, memberikan penjelasan terkait situasi ini. Menurutnya, beberapa tiang lampu yang terkena pencurian kabel belum dapat diperbaiki secara menyeluruh karena perbaikan memerlukan alat khusus seperti crane skylift.

“Untuk memperbaiki satu tiang saja, kami perlu menggunakan skylift. Setiap hari kami kerahkan untuk mengembalikan kondisi yang rusak akibat pencurian, namun kecepatan kami terbatas. Dalam satu lokasi, tiang yang dicuri bisa random, dan meskipun hanya satu kabel yang diambil, itu akan memengaruhi jaringan secara keseluruhan, menyebabkan puluhan lampu mati karena terhubung dalam satu jaringan,” jelas Kukuk.

Lebih lanjut, Kukuk menyebutkan bahwa kabel-kabel yang dicuri merupakan kabel tembaga yang memiliki nilai jual tinggi. Sebagai langkah pencegahan, pihaknya telah mengganti kabel-kabel tersebut dengan kabel berbahan aluminium yang biasanya tidak menarik bagi pencuri.

“Sekarang kami nonstop mengganti kabel dengan aluminium. Harapannya, tidak ada lagi pencurian,” tambahnya.

Terkait jumlah kabel yang telah diganti, Kukuk menyebut sudah ada sekitar 10 ribu meter kabel aluminium yang dipasang. “Itu setara dengan 833 tiang yang telah diganti, dan penggantian ini masih akan terus berlanjut,” tutupnya. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

 

spot_img
spot_img

Update