Jumat, 20 September 2024

Warga Kampung Jatim Terserang Penyakit Kulit, Dinkes Turun ke Lapangan, Teliti Penyebab…

Berita Terkait

spot_img
IMG 20240414 144648 e1713138440979
Elvi, warga Tanjunguncang, Batuaji yang mengalami gatal Gatal di badannya karena terdampak debu pembuangan pabrik, Minggu (14/4). F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos– Warga kampung Jatim RT 02/RW 16, Kelurahan Tanjunguncang Kecamatan Batuaji terserang penyakit kulit. Penyakit gatal-gatal yang cukup parah dan diderita ratusan warga di sana ini disebut karena terkontaminasi debu pabrik PT.GRM yang berada di dalam kawasan industri Latrade.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi merespons hal tersebut dengan menurunkan tim Kesehatan ke daerah tersebut. Menurut Kadinkes pihaknya sudah menerima laporan terkait penyakit gatal-gatal yang diderita warga itu.



“Kita turunkan dulu tim ke lokasi, ” ujar Didi, Selasa (16/4).

Ditambahnya, tim kesehatan ini diturunkan untuk mengetahui secara pasti penyebab gatal-gatal yang diderita warga dan sekaligus mencari tahu dampak terhadap kesehatan warga.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan puskesmas setempat. Kita akan pastikan apakah ini disebabkan debu pabrik atau hal lain dan sekaligus cari tahu dampak bagi kesehatan,” tuturnya.

Didi juga menyarankan agar warga yang menderita penyakit gatal-gatal ini agar berobat ke puskesmas terlebih dahulu. Supaya ada diagnosa dari dokter terkait jenis penyakit apa itu.

BACA JUGA: Penyakit Gatal-Gatal dan Gangguan Pernapasan Semakin Mewabah di Sekitar Pabrik PT GRM Tanjunguncang

“Makanya bagi warga yang menderita gatal-gatal ini kita arahkan untuk segera berobat ke puskesmas, ” ungkap Didi.

Sebelumnya, Elvi, warga Tanjunguncang, Batuaji mengalami gatal-gatal di badannya karena terdampak debu pembuangan pabrik. Bahkan kaki Elvi sebagian sudah mengelupas dan memutih kulitnya karena sudah lama menderita gatal-gatal

“Sampai bagian dalam semua kena. Inilah kaki saya sudah kelupas semua. Gatalnya minta ampun. Kami di sini airnya pakai tampung dan debu itu masuk juga, makanya begini jadinya kondisi kami di sini,” kata Elvi.

Sama halnya dengan Mulyanto yang sempat memperlihatkan kondisi tubuhnya yang banyak bintik akibat gatal-gatal. Sekujur tubuhnya memang penuh dengan bekas-bekas luka akibat bentolan.

“Sengsara kami dibuat sama PT itu. Sudah mau dua tahun begini terus situasi kami di sini. Anak-anak semua tak sehat karena debu ini, ” ujarnya.

Ketua RT 02 Karman mengamini keluhan warganya itu. Diapun sudah berupaya maksimal menyampaikan keluhan di lingkungan tempat tinggal mereka itu. Diapun berharap agar ini segera ditindak lanjuti oleh pihak terkait.

“Iya, sudah kita sampaikan ke kelurahan. Kita berharap agar ini direspon. Sudah banyak warga yang terkena gatal-gatal karena debu itu, ” kata Karman.

Lurah Tanjunguncang Sutrisna Wijaya saat dikonfirmasi mengaku akan segera menindak lanjutin keluhan masyarakat tersebut ke dinas terkait.

“Iya sudah ada laporan dari Pak RW. Kemarin katanya mereka masuk mediasi dulu dengan pihak perusahaan. Saya masih menunggu hasil mediasi mereka. Nanti seperti apa hasilnya akan kami tindak lanjuti ke dinas terkait, ” kata Sutrisna.

Sementara Ahok perwakilan pihak PT GRM saat dikonfirmasi mengaku ada kebocoran sehingga keluarnya debu pabrik tersebut. Pihaknya akan segera memperbaiki kebocoran tersebut. (*)

Reporter: Rengga Y

spot_img

Update