batampos — Suasana tegang terjadi di area perkebunan Marina, Kelurahan Tanjungriau, Kecamatan Sekupang, Senin (30/9). Rombongan Tim Terpadu Kota Batam yang datang untuk melakukan pendataan lokasi tempat tinggal dan kebun, diadang oleh masyarakat setempat.
Penolakan warga muncul karena kedatangan Tim Terpadu ini mendadak, tanpa ada pemberitahuan sebelumnya mengenai maksud dan tujuan pendataan tersebut.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa suasana sempat mencekam ketika massa warga berhadapan dengan rombongan Tim Terpadu. Adu argumen dan suara keras terjadi, namun akhirnya berakhir dalam dialog yang alot.
Lurah Tanjungriau, Syamsuddin, yang mendampingi Tim Terpadu, menjelaskan kepada warga bahwa kedatangan mereka berkaitan dengan lahan yang ditempati masyarakat, yang sudah dialokasikan untuk perusahaan pengembang.
”Lahan seluas 10 hektare ini sudah dialokasikan ke pihak perusahaan untuk dikembangkan. Kedatangan Tim Terpadu ini untuk mendata warga yang ada di dalam kawasan yang dialokasikan ini,” ujar Syamsuddin.
Menanggapi penjelasan tersebut, masyarakat kembali bereaksi. Mereka menolak keterlibatan Tim Terpadu dalam pendataan ini, menuntut agar prosedur yang tepat diikuti.
”Kami bukan menolak digusur atau apapun. Tapi pakailah prosedur. Datang bicarakan baik-baik dulu. Ini belum ada pembicaraan apapun, kok langsung main Tim Terpadu dengan personel lengkap. Kami bukan pelaku kriminal,” ujar Aris, perwakilan masyarakat Kebun Marina.
Melihat reaksi warga, Tim Terpadu akhirnya menarik diri dan meminta pihak perusahaan untuk melakukan dialog dan mediasi dengan masyarakat di lahan tersebut terlebih dahulu.
”Kita atur waktu, biar perusahaan datang untuk menyampaikan rencana mereka dan juga mendengar kemauan bapak ibu,” ungkap perwakilan dari Satpol PP Kota Batam. (*)
Reporter : Eusebius Sara