batampos- Masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri masih terus mendatangi lokasi sekolah terdekat, Jumat (14/7). Mereka masih berharap agar sekolah kembali membuka kuota tambahan agar anak mereka kembali diakomodir dalam PPDB tahun ini.
Sekolah yang paling banyak didatangi orangtua dan calon siswa ini diantaranya; SMAN 1 di Sekupang, SMAN 5 dan SMKN 5 di Sagulung serta SMKN 1 di Batuaji. Ada ratusan calon siswa yang masih mengantre di masing-masing sekolah. SMKN 5 Batam misalkan di atas 300 an siswa yang antre. Begitu juga SMAN 5 dan SMKN 1 sekitar 200 siswa yang masih antre.
Pihak sekolah belum bisa mengambil keputusan yang pasti karena belum ada instruksi resmi dari Dinas Pendidikan. Lampu hijau yang diberikan Kadisdik sebelumnya terkait kuota tambahan akan jadi polemik jika kepala sekolah menjalankan begitu saja tanpa ada petunjuk resmi. Sekolah masih ragu-ragu karena jika hanya sebagian yang diakomodir sebagi kuota tambahan maka akan terjadi gejolak nantinya. Yang tidak terakomodir tentunya akan protes.
BACA JUGA:Sekolah Diduga Paksakan Kapasitas Rombel, Ada yang Isi 57 Siswa
“Makanya ini masih dipertimbangkan matang-matang oleh Dinas biar tak bergejolak,” ujar Kepala kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepri cabang Batam Kasdianto.
Kepala sekolah yang ada juga menyampaikan harapan yang sama. Jika ada teknis dari Dinas terkait kuota tambahan ini, hendaknya orangtua terima dengan konsekuensi baik itu penambahan jumlah siswa per rombel ataupun dialihkan ke sekolah lain yang kuotanya masih belum maksimal.
“Harapan kita anak-anak ini harus sekolah, tapi jangan dipaksakan harus di sekolah ini atau sekolah itu. Di manapun kalau dialihkan harus diterima, karena memang masih ada sekolah yang kuotanya belum maksimal,” kata Kepala SMKN I Batam Deden Suryana.
Sementara dari orangtua siswa mereka bertahan di sekolah yang sebelumnya sudah daftar dalam PPDB, menuturkan alasan bertahan karena sekolah tersebut dekat dengan rumah. Jika dialihkan ke sekolah lain jaraknya agak jauh. Namun jika memang harus ke sekolah lain tentu jangan terlalu jauh atau sampai lintas kecamatan.
“Tak apa dialihkan ke sekolah lain asalkan jangan sampai ke Seibeduk atau Sekupang. Karena terlalu jauh dari Batuaji,” kata Mukti, warga Puteri Tujuh yang dijumpai di SMKN 1 Batam. (*)
reporter: eusebius sara