batampos – Warga miskin di Batam berhak atas 60 kilogram beras dalam enam bulan. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Batam Jefridin. Per bulannya, warga kategori miskin akan mendapatkan beras seberat 10 kilogram.
Pembagian beras ini dalam rangka meringankan beban perekonomian masyarakat. Pemerintah Kota Batam kembali menyalurkannya melalui Kantor Pos Cabang Utama Batam, di KCU Batam Centre, pada Sabtu (3/2)
Penyaluran beras tahap I tersebut diserahkan untuk masyarakat sebanyak 12.670 kilogram untuk 1.267 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Di antaranya 7 KK di Kelurahan Sukajadi, 1.135 KK di Kelurahan Sungaipanas dan 126 KK di Kelurahan Taman Baloi.
Baca Juga: Caleg Batam Divonis Bersalah Kampanye di Masjid, Bawaslu Tunggu Upaya Banding MH
”Setiap penerima menerima 10 kilogram. Jadi total selama enam bulan itu satu penerima bisa mendapatkan bantuan pangan hingga 60 kilogram beras,” kata Jefridin.
Ia berharap, bantuan ini tepat sasaran dan mampu meringankan beban masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.
“Selain untuk membantu warga, penyaluran CBP (Cadangan Beras Pemerintah) ini juga upaya mengendalikan inflasi,” ujar Jefridin.
Jefridin menyampaikan, CBP yang disalurkan memiliki kualitas medium. Pembagian cadangan beras akan terus berjalan secara rutin hingga enam bulan ke depan sampai Juni 2024.
“Alhamdulillah beras 10 kilogram, yang diserahkan hari ini untuk masyarakat gratis. Selain itu kualitasnya juga bagus. Terimakasih kepada Bulog dan PT Pos yang sudah membantu pemerintah dalam menyalurkan beras ini,” ucapnya.
Baca Juga: Mikol Dipasok dari Singapura, Penyelundupan Pakai Kontainer Marak
Ia mengakui, Batam bukan daerah penghasil, ketahanan pangannya sangat bergantung dari daerah lain. Bantuan ini bisa meringankan masyarakat, serta bentuk intervensi pemerintah dalam mengendalikan harga beras di pasar.
”Harga di Batam ini tergantung dari daerah penghasil. Kalau gagal panen harga tinggi. Namun, kalau kondisi baik, harga standar, dan bisa dikendalikan. Sehingga inflasi terjaga,” sebutnya.
Beras ini merupakan bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah hanya membantu menyalurkan saja ke masyarakat melalui Perum Bulog Batam.
”Program ini akan terus berjalan. Kami berharap intervensi ini bisa menjaga ketahanan pangan di Batam juga tentunya,” tutup Jefridin.(*)
Reporter : Yulitavia