batampos– Masyarakat kampung Pasir Panjang, Rempang, Galang, peringati maulid Muhammad SAW di posko bantuan hukum solidaritas nasional untuk Rempang. Peringatan kali ini berbeda dari sebelumnya, sebab warga ditengah perjuangan atas hak kampung halaman nya agar tidak direlokasi pemerintah.
“Biasanya kami rayakan di Masjid tapi kali ini dikarenakan kondisi warga Pasir Panjang yang masih berduka, menerima kenyataan kampungnya di usik dan direncanakan digusur,” ungkap warga Pasir Panjang, Rempang , yang tak ingin disebutkan, Jumat (29/9).
Kegiatan ini berlangsung, Kamis (28/9) kemarin, yang dimulai sekitar pukul 16.00 ini diawali dengan arakan-arakan. Warga berjalan dengan membawa bunga mayang, pulut paha (telur rebus yang diikat ke bunga yang ditancapkan ke beras ketan berwarna kuning dalam wadah).
“Keunikan ini selalu hadir dalam setiap kegiatan adat masyarakat Melayu. Seperti khataman Alquran, pernikahan,dan kegiatan adat lainnya,”kata dia.
BACA JUGA:Â Ombudsman Minta Pemerintah Jujur Soal Data Relokasi Warga Rempang, Temukan Beragam Pelanggaran
Hadirnya simbol Adat Melayu dalam kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriyah ini, menandakan eksistensi Masyarakat Melayu di Pasir Panjang dan Pulau Rempang.
YLBHI Solidaritas Untuk Rempang LBH Pekanbaru, Noval Setiawan, mengatakan
tidak hanya warga Pasir Panjang, warga dari kampung-kampung lain juga datang ke lokasi acara ini.
“Warga Kampung Tanjung Banun, Monggak, Kampung Baru dan beberapa kampung lain di Pulau Rempang hadir,” ujarnya.
Dalam serangkaian acara, warga Pasir Panjang berharap agar tidak direlokasi ataupun di geser ke kampung lainnya karena tidak ingin kehilangan jejak sejarah kampung Melayu. (*)
reporter: azis