batampos – Warga Perumahan Center Park Batam Center mengeluhkan bangunan kios yang berada di lahan fasilitas umum (fasum). Kios tersebut disewakan Ketua RW 11, Haran Pasaribu kepada sejumlah pedagang.
Hal ini disampaikan warga langsung kepada Ketua RW saat pertemuan bersama perangkat RT dan RW, Rabu (17/5/2023) malam.
“Kios itu sudah lama dibangun dan disewakan. Tapi itu untuk keuntungan pribadinya, tidak ada kontribusinya untuk warga,” ujar Bintang salah seorang warga di lokasi.
Menurut Bintang, penyewaan lahan fasum tersebut tanpa persetujuan warga. Bahkan, selama ini warga enggan melakukan aksi protes, sebab Ketua RW mengancam akan mempersulit pengurusan administrasi warga.
Baca Juga:Â Sidang Perkara Dugaan Korupsi SIMRS BP Batam Ditunda Karena Pembelaan Terdakwa Belum Siap
“Kios itupun disewakan buat orang luar, berapa sewanya tidak transparan,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan warga lainnya, Manalu. Ia mengatakan, akibat pembangunan kios di samping pintu masuk utama perumahan tersebut mengakibatkan sering terjadinya banjir. Sebab di lokasi kios, parit dicor dan diperkecil.
“Dulu paritnya besar, sekarang jadi kecil. Kalau hujan datang sering banjir, karena debit air yang datang tidak bisa ditampung,” katanya.
Pantauan di lokasi, kios yang dibangun berjumlah enam unit. Kios tersebut disewakan dengan harga bervariasi, yakni hingga Rp 3 juta perbulannya.
Baca Juga:Â Pemadaman Listrik Bergilir di Batam Bikin Perusahaan Semakin Merugi
“Keinginan kami kios itu dibongkar, dan diperuntukkan untuk kepentingan warga, bukan kepentingan pribadi,” tegas Manalu.
Sementara Ketua RW 11, Haran Pasaribu, membenarkan adanya penyewaan lahan fasum tersebut. Ia mengaku sengaja menyewa lahan itu karena selama ini tidak dimanfaatkan oleh warga.
“Dulunya lahan itu tidak terurus dan tempat sampah. Disitu juga ada preman, sampai saya diancam-ancam,” katanya.
Ia juga mengaku uang sewa lahan fasum tersebut sebagian diperuntukkan untuk khas perumahan. Kemudian membayar sewa listrik dan air kios tersebut.
Baca Juga:Â Ratusan Turis dari Korea Selatan Datang ke Batam
“Itu saya yang bangun. Kalau mau dibongkar silahkan saja, tapi siapa yang mau bertanggungjawab,” tutupnya.(*)
Reporter: Yofi Yuhendri