batampos– Kejadian buaya lepas dari penangkaran di Pulau Bulang menjadi perhatian serius pemerintah setempat. Camat Bulang, Ramadhan, menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan situasi ini.
“Kita perhatikan betul masalah ini. Perusahaan diminta untuk secepatnya menyelesaikan permasalahan ini,” ujarnya.
Ia juga menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika melihat buaya. “Sampaikan ke perangkat RT/RW, jika nampak buaya segera laporkan dan hindari. Jangan dekat,” tambahnya.
BACA JUGA: Buaya Masih Banyak Berkeliaran, Masyarakat Resah
Masyarakat di Pulau Buluh dan Pulau Beranting menjadi lokasi yang paling terdampak. Beberapa laporan warga menyebutkan bahwa buaya terlihat berkeliaran di sekitar rumah-rumah panggung.
“Memang kemarin banyak laporan masyarakat melihat buaya, terutama di Pulau Buluh dan Pulau Beranting. Kami terus meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan,” kata Ramadhan.
Kapolsek Bulang, Iptu Adyanto Syofyan, menyampaikan bahwa operasi pencarian dan penangkapan buaya lepas masih terus dilakukan.
“Semua tim bekerja hingga larut malam untuk menyisir perairan sekitar. Sejauh ini sudah ada tujuh ekor buaya yang berhasil diamankan,” katanya.
Dari jumlah tersebut, enam ekor buaya diketahui berasal dari penangkaran yang jebol, sementara satu ekor merupakan buaya liar.
Pihak kepolisian bersama tim gabungan telah mengembalikan buaya yang berhasil ditangkap ke lokasi penangkaran. Namun, mereka masih terus menyisir wilayah perairan Pulau Bulang untuk memastikan tidak ada buaya yang tersisa.
“Kami terus mengutamakan keselamatan masyarakat dengan melibatkan tim dari berbagai pihak,” tambah Iptu Adyanto.
BACA JUGA: Penghitungan Populasi Buaya yang Lepas di Penangkaran Pulau Bulan Masih Berlanjut
Insiden ini bermula saat hujan deras mengguyur Pulau Bulang dari Minggu malam hingga Senin dini hari, menyebabkan kerusakan pada penangkaran buaya milik PT PJK. Kerusakan terjadi pada bagian jalur keluar-masuk air ke dalam lokasi penangkaran, sehingga memungkinkan beberapa ekor buaya melarikan diri. Kondisi ini diperburuk oleh derasnya arus air yang memperbesar kerusakan.
Pihak perusahaan PT PJK telah diminta bertanggung jawab penuh atas insiden ini. Camat Bulang menekankan bahwa perusahaan harus segera memperbaiki pagar penangkaran dan memastikan kejadian serupa tidak terulang. “Keamanan masyarakat adalah prioritas. Perusahaan harus bergerak cepat,” tegas Ramadhan.
Meski situasi mulai terkendali, masyarakat diimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Pemerintah setempat bekerja sama dengan perangkat RT/RW untuk menyampaikan informasi dan langkah pencegahan kepada warga. Langkah ini dilakukan agar warga tidak mendekati buaya jika melihatnya, serta segera melaporkannya ke pihak berwenang.
Selain itu, edukasi terkait keberadaan buaya di sekitar kawasan penangkaran juga akan ditingkatkan. “Kami akan meningkatkan komunikasi dengan masyarakat agar mereka paham langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi situasi darurat,” ujar Kapolsek Bulang.
Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan masih melanjutkan pencarian buaya di beberapa wilayah perairan sekitar Pulau Bulang. Operasi ini menjadi prioritas utama demi menjaga keamanan masyarakat. Masyarakat diharapkan dapat bekerja sama dengan tim gabungan untuk melaporkan jika menemukan tanda-tanda keberadaan buaya. (*)
Reporter: Eusebius Sara