batampos– Krisis air bersih juga dialami oleh ratusan kepala keluarga yang berdiam di perumahan Tunas Regency, kelurahan Seibinti, Sagulung. Pemukiman ini sudah lama alami krisis air bersih seperti masyarakat di kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji.
Air mengalir hanya di malam hari mulai pukul 02.00 WIB dan berhenti di pukul 05.00 WIB. Sudah berbulan-bulan warga di sana merasakan ketidaknyamanan seperti itu. Warga habis kesabaran dan menggeruduk kantor pengembang perumahan di dekat pemukiman mereka, Sabtu (22/7). Warga mintah pertanggungjawaban pengelola perumahan yang sebelumnya mengatakan pasokan air di perumahan tersebut aman saat melakukan proses pemasaran.
“Pemerintah dan pengelola air minum sepertinya tak pernah mau gubris dengan persoalan air bersih ini. Kami juga minta pertanggungjawaban pengelola yang saat memasarkan perumahan ini katanya air, listrik lancar,” ujar Halomoan Simajuntak, perwakilan warga Orchid perumahan Tunas Regency.
BACA JUGA:Pesan dari PT Air Batam Hilir
Dalam aksi mendatangi kantor pemasaran itu, warga kompak memintah pengelola untuk ikut menyuarakan ke pengelola air bersih di kota Batam supaya melancarkan aliran air ke pemukiman mereka.
Pihak pengelola perumahan yang diwakili oleh Ruth Sinambela mengaku telah berupaya keras menyuarakan persoalan pasokan air bersih tersebut. Pengelolah sudah mengirim surat komplain resmi ke pihak pengelola namun belum ada tindakan ataupun tanggapan yang berarti.
“Kita juga sudah berjuang keras untuk masalah air ini, tapi belum juga ditindak lanjuti. Kita sudah kirim surat resmi dan sampaikan secara lisan juga tapi itu tadi belum ditanggapi sama sekali,” ujar Ruth.
Jika pengelolah air bersih tidak segera membereskan persoalan pasokan air bersih ini, warga juga akan melakukan aksi ke kantor pengelola air bersih di kota Batam. (*)
reporter: eusebius sara