batampos – Gas elpiji subsidi tiga kilogram atau yang lazim disebut gas melon semakin sulit didapat di Batuaji dan Sagulung. Pangkalan sering kehabisan stok gas sehingga menyulitkan masyarakat yang membutuhkan pasokan gas baik untuk kebutuhan rumah tangga ataupun usaha.
Darwis, warga Tanjunguncang mengatakan, sejak akhir pekan lalu, gas tiga kilogram kosong di pangkalan. Untuk mendapatkan gas melon dia harus ke wilayah Aviari namun dengan harga Rp 23 ribu per tabung. Ini harga diatas harga eceran tertinggi. Dia tak punya pilihan sebab gas di rumahnya habis sejak Jumat lalu.
“Tak mungkin tak masak di rumah. Mau tak mau harus beli di kios eceran. Itupun dapatnya di Aviari,” kata Darwis.
Baca Juga: Ombudsman Nilai PT Moya Gagal Beri Pelayanan Air Bersih di Batam
Senada disampaikan Yunita, penjual makanan siap saji di pasar Fanindo yang mengaku kesulitan mendapatkan pasokan gas hampir sebulan belakangan ini. Dua hari sekali dia harus beli gas melon untuk kepentingan usahanya dan itu terhambat sepanjang bulan ini. Pangkalan yang biasa dia membeli gas selalu kehabisan stok gas.
“Sama, saya juga beli di kios eceran seharga Rp 23 ribu. Itupun saya jemput sendiri,” katanya.
Baca Juga: Dapat Sabu di Laut, Tiga Nelayan di Batam Dituntut 20 Tahun Penjara
Pihak pangkalan mengakui gas melon belakangan agak langka karena pasokan dari agen tersendat. Seminggu biasanya dua kali antar namun belakangan hanya sekali antar. Bahkan pernah dalam seminggu tak ada pasokan sama sekali.
“Kata orang agen kuota dari sana memang kurang akhir-akhir ini,” ujar Suhardi, pemilik pangkalan di Batuaji. (*)
Reporter : Eusebius Sara