batampos – Krisis air bersih semakin menjadi-jadi di wilayah Kelurahan Tanjunguncang, Batuaji. Warga benar-benar kewalahan sebab untuk keperluan dapur saja harus keliling mencari air galon isi ulang.
Kesulitan mendapatkan pasokan air bersih ini sudah berlangsung lama dan sepanjang Ramadan ini sangat mengganggu aktifitas warga untuk sahur ataupun berbuka puasa.
Begitu juga dengan warga yang berdiam di rumah susun sewa (Rusunawa) sangat kesulitan mendapatkan pasokan air bersih. Beberapa waktu lalu mereka melakukan aksi di depan rusunawa meminta dengan tegas agar aliran air bersih dinormalkan.
Baca Juga:Â Operasi Ketupat Seligi, Polda Kepri Kerahkan 1.561 Personel
Namun hingga saat ini situasi tak berubah. Suplai air oleh pihak pengelola dengan satu mobil tanki tak mencukupi semua kebutuhan penghuni rusunawa. Untuk kebutuhan mencuci dan memasak penghuni harus berjuang lebih keras lagi seperti membeli air galon isi ulang hingga ke Fanindo ataupun harus mengungsi untuk mandi dan cuci di rumah keluarga yang suplai airnya lancar.
Begitu juga dengan masyarakat yang bermukim di Tanjunguncang. Pembelian air galon isi ulang rata-rata tiga galon per hari.
Baca Juga: BP Batam Tingkatkan Pembangunan Infrastruktur Demi Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Masyarakat betul-betul menderita dengan pengelolaan air bersih saat ini. Air hanya mengalir di malam hari dan tidak semua rumah kebagian karena aliran sangat kecil.
“Pemko Batam gencar dengan program pembangunan, tapi masyarakat susah dengan pasokan air bersih. Ini hal yang penting tapi dianggap sepele. Sampai kapan mau begini terus. Tolonglah pak Wali dengan permasalahan kami ini,” ujar Ridwan, toko masyarakat di Tanjunguncang. (*)
Reporter: Eusebius Sara