Rabu, 27 November 2024

Waspada, Batam Masih Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

Berita Terkait

spot_img
Banjir di Kota Batam
Hujan yang mengguyur kota Batam . F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang di-perkirakan masih akan terjadi di Kota Batam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam mengingatkan masya-rakat Kota Batam dan sekitarnya untuk tetap waspada setelah peristiwa angin kencang yang melanda Kota Batam pada Selasa (17/9) malam.

“Berdasarkan pemantauan kami (BMKG), selama tiga hari ke depan masih ada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat,” ujar Forecaster BMKG Hang Nadim, Riza Juniarti, Rabu (18/9).


Wilayah yang terdampak meliputi Kabupaten Karimun, Kota Batam, Kabupaten Lingga, Bintan, Kota Tanjungpinang, dan Kabupaten Natuna. Selain itu, juga terdapat potensi angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah Natuna dan Anambas.

“Untuk gelombang tinggi dan potensi angin kencang terjadi di wilayah perairan Natuna dan Anambas. Gelombang di perairan Anambas dan Natuna dapat mencapai kategori sedang (1,25-2,5 meter) hingga tinggi (2,5-4,0 meter),” tambahnya.

Melalui peringatan ini, BMKG mengingatkan masyarakat yang berada di wilayah Kota Batam untuk selalu memperhatikan informasi cuaca. “Yang terpenting, tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bisa membahayakan keselamatan,” tutupnya.

Di lain pihak, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Batam, Rudi Panjaitan, mengungkapkan sebanyak 30 lokasi mengalami pohon tumbang, di antaranya di Siriaon Indah RW 15, Pendakian Akasia Hotel, dan Jalan Gajah Mada, Tiban.

“Sebanyak 30 lokasi pohon tumbang di berbagai wilayah Kota Batam, Selasa (17/9) malam,” kata Rudi Panjaitan, Rabu (18/9).

Rudi menambahkan bahwa Pemko Batam melalui Dinas Perkim dan Dinas Damkar, bersama tim kecamatan dan kelurahan, merespons situasi ini dengan cepat untuk menangani kerusakan yang terjadi.

“Selain itu, angin kencang juga merusak penangkal petir di kubah Masjid Agung Raja Hamidah, yang menyebabkan masjid ditutup sementara untuk perbaikan,” ujarnya.

Kejadian tragis lainnya terjadi ketika seorang pria berusia 38 tahun, Sumani, warga Moro, Karimun, meninggal dunia saat speedboat yang ditumpanginya tenggelam di perairan depan Pulau Pekasih. Lima rekannya selamat setelah diselamatkan oleh nelayan setempat.

Sumani dan saksi lainnya berangkat dari Tanjungriau menuju Pulau Juda pada pukul 17.00 WIB. Sekitar satu jam kemudian, speedboat mereka terbalik akibat diterjang a-ngin ribut. Korban berhasil dievakuasi ke daratan pada pukul 19.00 WIB sebelum dijemput keluarganya.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan pengguna transportasi laut, untuk tetap waspada dan memperhatikan informasi terkini tentang cuaca.

“Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana dan solidaritas dalam penanganan situasi darurat,” tutupnya. (*)

spot_img

Baca Juga

Update