Kamis, 12 Desember 2024

Waspada Cuaca Buruk dan Angin Kencang di Laut

Berita Terkait

spot_img
Warga turun dari boat pancung di Pelabuhan Pancung Sekupang, beberapa waktu lalu. Basarnas mengingatkan operator transportasi laut mewaspadai perubahan cuaca.
F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Kepala Pos Basarnas Batam, Dedius, mengimbau masyarakat pesisir, khususnya para nelayan dan pengelola kapal pancung antarpulau, untuk meningkatkan kewaspadaan terkait musim angin barat dan cuaca yang tidak menentu belakangan ini.
Dalam imbauannya, Dedius meminta seluruh pihak yang beraktivitas di laut untuk selalu mengutamakan keselamatan dengan menggunakan alat pelindung seperti jaket pelampung dan memastikan kondisi kapal atau pancung dalam keadaan layak pakai.

“Kami meminta nelayan dan pengelola pancung agar tidak memaksakan diri melaut jika kondisi cuaca buruk. Sebaiknya, hentikan aktivitas di laut sementara hingga situasi kembali kondusif,” ujar Dedius, Selasa (11/12).


Menurut Dedius, musim angin barat yang biasa terjadi pada akhir tahun ini sering kali menimbulkan gelombang tinggi dan angin kencang yang berbahaya bagi pelayaran. Cuaca yang berubah-ubah secara cepat juga dapat memengaruhi keselamatan perjalanan di laut.

Basarnas Batam juga mengingatkan masyarakat untuk terus memantau prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG. Jika terjadi situasi darurat, masyarakat diimbau untuk segera menghubungi Pos Basarnas atau layanan darurat terdekat untuk mendapatkan bantuan.

“Kami siap siaga 24 jam untuk memberikan bantuan dan pertolongan jika diperlukan. Namun, upaya pencegahan tetap menjadi langkah terbaik untuk menghindari insiden di laut,” tambah Dedius.

Imbauan ini merupakan bagian dari upaya Basarnas Batam untuk menekan risiko kecelakaan laut selama musim angin barat berlangsung. Masyarakat diharapkan mematuhi arahan ini demi keselamatan bersama.

Sementara itu, Stasiun Meteorologi BMKG Batam memprakirakan cuaca di Kepulauan Riau akan berawan hingga hujan ringan. Namun, terdapat peluang hujan sedang hingga lebat berskala lokal di beberapa daerah.

”Waspada terhadap hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat serta angin kencang,” ujar Forecaster BMKG Batam, Noah Ginting.

Meski terdapat potensi hujan, ia memprakirakan tidak akan terjadi banjir, hanya genangan air di beberapa titik wilayah tertentu.

Curah hujan diperkirakan berada dalam kategori ringan, kurang dari 20 mm per hari. Hujan ini disebabkan oleh pola belokan angin, kelembaban udara lapisan atas yang tinggi, serta pola angin siklonik yang mempercepat pertumbuhan awan hujan.

”Angin di wilayah ini bergerak dari barat laut hingga utara dengan kecepatan 5–25 km/jam,” ungkapnya.

Gelombang laut di perairan Batam, Bintan, Lingga, dan Karimun diprediksi rendah, kurang dari 1,25 meter. Namun, di perairan Natuna dan Anambas, gelombang maksimum dapat mencapai 1,5–2,5 meter.

“Masyarakat pengguna transportasi laut di wilayah Natuna dan Anambas diimbau untuk berhati-hati dan terus memantau informasi terkini melalui situs bmkg.go.id atau info BMKG,” tambahnya.

Terkait puncak cuaca hujan, Noah Ginting membenarkan bahwa hujan intensitas tinggi diperkirakan akan terjadi pada akhir tahun 2024. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir karena intensitas hujan dan angin selama musim hujan ini cenderung stabil dan tidak berbahaya. Puncak musim hujan diperkirakan akan berlangsung mulai 25 Desember 2024 hingga akhir tahun, dan intensitas hujan akan mulai berkurang pada pertengahan hingga akhir Januari 2025. (*)

 

Reporter : Rengga Yuliandra

spot_img

Update