batampos – Jelang pergantian musim, kekebalan tubuh cenderung lebih rentan dan lemah. Keluhan yang dialami biasanya demam, meriang atau istilah medisnya common cold infeksi virus yang terjadi karena kekebalan tubuh menurun.
Biasanya yang mudah terserang penyakit anak-anak. Mereka rawan diare, saluran pencernaan hingga demam.
Kepala Dinas Kesehatan Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, sepanjang tahun 2024 ini tercatat ada 3.713 kasus diare akut di Batam. Angka ini hampir sama dengan data di periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 3.000 an kasus diare akut.
“Ini data kita sampai pekan ke 11 atau pertengahan Maret 2024 ini. Seluruhnya itu diare akut, ” ujar Didi, Senin (1/4).
Menurutnya, rata-rata setiap pekannya di Batam terdapat 300 an kasus diare. Kasus tertinggi terjadi di pekan ke-8 yakni sebanyak 398 kasus dan terendah di pekan 1 yakni 247 kasus.
Dikatakan Didi, anak-anak lebih rentan terkena penyakit diare ini dibandingkan dengan orang dewasa. Sebab anak-anak, khususnya balita ada beberapa faktor pemicu. Seperti fase oral atau sering memasukkan benda ke dalam mulut.
“Anak-anak belum bisa menjaga kebersihan dirinya sendiri. Makanya lebih sering terjadi di anak-anak,” ujarnya.
Secara klinis, diare merupakan penyakit yang ditularkan melalui air. Bakteri penyebab diare ditularkan melalui vector lalat rumah (musca domestica) dan manusia.
Gejala penyakit ini biasanya pasien mengalami intensitas buang air besar yang lebih dari tiga kali dalam sehari dan berbentuk encer. Pasien mengalami dehidrasi lantaran banyaknya cairan yang dikeluarkan saat buang bair besar.
Untuk penaganan pertama terkena diare, pasien diberikan oralit. Lalu untuk pengobatanya pasien diberikan tablet zinc, obat anti diare dan antibiotika anti diare yang diberikan secara gratis. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra