Senin, 23 September 2024

Wisatawan Mancanegara Terus Berdatangan ke Batam

Berita Terkait

spot_img
wisman singapura
Salah seorang wisatawan Singapura melambaikan tangan sebelum menaiki bus yang akan mengantarkannya ke resort dan hotel di kawasan Nonga Kota Batam. Saat ini kapal Batam Fast akan berlayar 4 kali dalam seminggu yakni Kamis hingga Minggu dari Pelabuhan Nongsapura ke Singapura. Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Sebanyak 37 wisatawan mancanegara masuk ke Batam dari 23 sampai 28 Februari. Di sepanjang Maret, ada 151 wisatawan mancanegara yang merencanakan liburan di kawasan Nongsa Sensation.

Jumlah ini menjadi angin segar, bagi para pelaku pariwisata. Animo wisman datang ke Kepri sudah mulai meningkat kembali.



Namun, beberapa pelaku wisata menyoroti, bahwa wisman yang datang baru hanya untuk kawasan tertentu saja.

Ada yang meminta, agar pemberlakuan travel bubble diperluas, sehingga bisa menjangkau pelaku pariwisata lainnya. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPD ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) Kepri, Eva Betty

Travel bubble ini sudah berhasil, kami menunggu diperluas, bahkan jika perlu tidak ada lagi penggunaan karantina untuk memasuki Kepri,” kata Eva.

Ia mengatakan, ASITA menunggu kebijkan terbaru dari pemerintah. Ia juga terus berusaha agar ada perubahan kebijakan, yang adil bagi seluruh para pelaku pariwisata.

“Bali sudah akan memulai wacana wisman masuk tanpa karantina,” ujarnya.

Walaupun begitu, Eva mengapresiasi apa yang telah dilakukan pemerintah, dalam rangka meningkatkan kunjungan wisman ke Kepri.

“Saya dengar, dalam waktu dekat ini ada tambahan akses Travel Bubble, Harbourbay (Batuampar),” tuturnya.

Mengenai permintaan dari pelaku pariwisata ini. Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar, mengaku sudah berusaha mendorong agar travel bubble diperluas.

“Sebelum teman-teman pelaku pariwisata meminta, kami sudah bergerak dan mendorong agar ini terlaksana,” ujarnya.

Namun, pemberlakuan ini tidak bisa cepat terlaksana. Sebab kebijakan travel bubble ini, baru saja dikeluarkan pemerintah beberapa pekan lalu.

“Kebijakan travel bubble ini harus dijalani dulu, sejauh ini sudah berjalan baik. Selama satu minggu ini, semua wisman yang datang negatif Covid-19. Begitu pulang dari kawasan travel bubble, alhamdulillah semuanya masih tetap negatif Covid-19. Berati protkes benar-benar terjaga dengan baik,” ucapnya.

Ia meminta pelaku pariwisata bersabar sedikit lagi. Jika travel bubble ini dalam seminggu ke depan berjalan lancar, akan diminta lagi perluasan wilayah masuk wisman.

“Kami inginnya jadi VTL (Vaccinated Travel Lane), tapi kan kasus Covid-19 masih tinggi,” tuturnya.

Buralimar mengatakan akan ada evaluasi bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Dari evaluasi internal yang dilakukan Dispar Kepri, Buralimar mengatakan ada satu kekurangan yang dikeluhkan wisatawan asal Singapura.

“Mereka (wisman) minta setelah tes PCR, mereka bisa segera menuju hotel atau resort untuk istirahat. Tidak perlu menunggu hingga hasil keluar di pelabuhan. Permintaan ini sudah kami penuhi,” ujarnya.

Selain itu, Buralimar mengatakan tidak ada lagi yang dikeluhkan atau kelemahan dari prosedur travel bubble.

“Semuanya sudah baik, nah yang baik ini kami pertahankan,” katanya.

Animo wisatawan mancanegara datang ke Batam, terus meningkat. Hal ini disampaikan oleh Ketua Nongsa Sensation, Andy Fong.

Ia mengatakan awal pelaksanaan travel bubble 23 Februari sebanyak 26 orang wisman datang, 24 Februari sebanyak 6 orang datang, 25 Februari sebanyak 3 orang, 27 Februari sebanyak 2 orang datang.

“Tanggal 26 Februari, tidak ada yang datang,” ujarnya.

Lalu di Maret, ada 151 orang wisman sudah memesan resort untuk berlibur di Nongsa. Jumlah ini bisa terus bertambah setiap harinya.

“Tanggal 3 Maret mendatang, ada 20 orang yang akan datang, 4 Maret sebanyak 14 orang, 5 Maret 13 orang dan paling banyak itu di 6 Maret, ada 41 orang yang datang,” tuturnya.

Setelah itu, masih ada sebanyak 63 orang wisman lagi yang akan datang, dalam waktu yang berbeda-beda. Andy berharap animo wisman ini semakin tinggi.

Reporter: Fiska Juanda

spot_img

Update