Minggu, 22 September 2024

Yunus Suchari (Bang Yos) dalam Ingatan dan Kenangan

Berita Terkait

spot_img
bg yos
Yunus Suchari (Bang Yos). Foto: Media Sosial Yosh Suchari

Jurnalis di Batam berduka. Karena kehilangan kawan, sahabat, abang, dan rekan kerja yakni Yunus Suchari yang meninggal, Sabtu (25/3) lalu.

Yos begitulah panggilan akrabnya, juga dikenal sebagai salah satu jurnalis bersuara emas. Sebab setiap nyanyiannya begitu nyaman dan ramah menyapa telinga yang mendengar.



batampos – Sabtu (25/3), sekira pukul 23.00 ada pesan masuk melalui grup WhatsApp beberapa teman-teman wartawan. Pesan itu berisikan, Innalillahi wainnailaihi rojiun, telah meninggal sahabat kita Yos, eks Batam Pos. Alamat KDA.

Pesan ini membuat teman-teman redaksi Batam Pos bertanya-tanya, benar atau tidaknya informasi ini. Namun, kesahihan informasi ini tidak memerlukan waktu yang lama. Sekitar 15 menit kemudian, informasi ini benar dan valid.

Kabar meninggalnya jurnalis senior Batam Pos ini terus beredar dari malam hingga pagi dan siang harinya.

Orang-orang yang mengenal Yos, berdatangan ke rumah almarhum dari berbagai tempat dan lokasi. Pelawat yang datang mulai dari rekan sejawat hingga pejabat, sebab Yos dikenal sebagai perekat.

Gayanya yang gembira, sederhana, mudah bergaul, tentunya menjadi modal Yos sebagai perekat sesama jurnalis dan pejabat. Mulai dari Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, Sekda Kota Batam, Jefridin serta duo mantan kadis pariwisata Kepri Guntur Sakti dan Buralimar, dan rekan-rekan sejawatnya.

Aku kini mendengar derumu, Yos, deru napas, yang akhirnya bebas dari asma, dan lepas dari tenggat dunia. Thank you… for being my friend! Dan akan tetap begitu, karena kita masih setia dan percaya pada kata. Rangkaian kata-kata yang indah itu adalah puisi yang dituliskan sahabat Yos, Hasan Aspahani.

“Puisi itu, berisikan kenangan kami berdua. Bagaimana kami memulai sebagai reporter baru, berlarian mengejar deadline, lalu nyanyian Om Yos (panggilan hangat Hasan terhadap Yos) yang pereda penat di kala rehat,” kata Hasan kepada Batam Pos, Selasa (28/3).

Bagi Hasan, direkrut sebagai reporter awal Sijori Pos (Sekarang Batam Pos), rasanya masih terbilang baru. Kenangan atas Yos dan awal-awal menjadi reporter, masih panas terasa dalam ingatan Hasan.

“Saya tak percaya, Om Yos telah tiada,” ucapnya.

Hasan bercerita mengenai bagaimana perjuangannya dan Yos, awal mula menjadi wartawan di Batam. Hasan dan Yos, pernah tinggal serumah. “Satu rumah itu ada berenam, saya dan istri, lalu ada Bang Aat (korlip Sijori Pos di kala itu), Juanda dan Adi,” ujar dia.

Selama satu rumah itu, mereka semua berbagai makanan, suka dan duka. Sehingga, kabar meninggalnya Yunus Suchari atau Om Yos, begitu dalam terasa bagi Hasan.

“Bagaimana tidak, awal susah memulai hidup ini bersama-sama. Hingga akhirnya saya pindah ke Tiban, hampir setahunan serumah bareng dengan Om Yos,” ujar Hasan.

Yos, kata Hasan pribadi memiliki pergaulan luas, loyal, sangat bersahabat, ramah dan menjadi perekat bagi semua orang. “Orang tidak pelit, tidak mudah tersinggung. Lengkingan suaranya, selalu saya rindu. Sebab habis pulang kerja, dia (almarhum Yos) selalu bernyanyi. Dia paling bagus dalam bernyanyi,” ujar Hasan.

Kabar duka dari Batam, soal meninggal Yos, tak disangka oleh Hasan. Sebab, Yos selalu tampil ceria dan riang. Tak pernah diperlihatkan sakitnya.

“Saya baru tahu Om Yos punya asma, sebab dia selalu ceria. Saya sempat ke Batam bulan lalu, tapi entah kenapa tidak bertemu dengan Om Yos,” tutur Hasan.

Socrates atau Bang Aat, mantan Direktur Batam Pos ini juga mengenal baik sosok Yos. Ia mengatakan, Yos adalah rekrutan awal dari Sijori Pos (Batam Pos saat ini).

Bersama 6 reporter muda, Aat mengaku memulai Sijori Pos saat itu.

“Yos wartawan penyanyi dan penyanyi wartawan,” kata Socrates.

Yos adalah orang yang istiqomah. Alasannya, karena Yos menyelesaikan karirnya dari awal sampai akhir di Batam Pos.

“Dia bukan kutu loncat, fokus dan istiqomah. Dia menyelesaikan masa bakti sampai pensiun sebagai karyawan Batam Pos,” ucap Socrates.

Sejak awal menjadi reporter di Sijori Pos, Socrates melihat bakat Yos dalam bidang hiburan. Oleh sebab itu, Socrates selalu meminta Yos jika ada pemberitaan mengenai hiburan dan artis.

Siapa yang tak kenal Yos, banyak pejabat dekat dengan jurnalis satu ini berkat suaranya.

“Suaranya bagus, makanya saya bilang wartawan penyanyi,” ucap Socrates.

Yos, menurut Socrates adalah pribadi yang ceria dan tidak pernah mengeluh. Jarang Socrates mendengar tentang keluhannya akan pekerjaan dan kehidupan.

“Ceria bawaanya, gaji tak naik selalu ketawa,” ucap Socrates.

Bagi Socrates, Yos orang yang sangat menikmati hidup dan hobinya. Pembawaan yang ceria, sehingga membuatnya tidak tahu tentang penyakit Yos.

“Perlu dicontoh, dedikasi wartawan seperti Yos,” ucap Socrates.

Banyak pejabat kenal dengan Yos, berawal dari nyanyian atau suaranya. Salah satunya, mantan Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar.

“Saya kenal di awal tahun 2000an, kami masih bujang kala itu. Pertama kali melihat Yos bernyanyi, saya mendapat kesan suaranya yang bagus. Kami ada kegiatan ngamen bersama di Ocarina saat itu,” ujar Buralimar.

Berawal dari nyanyi bareng, hingga akhirnya ngopi bareng dan bersahabat.

“Pribadi yang gembira, ramah dan tak banyak ngomong. Sekali bicara, blak-blakan apa adanya,” kata Buralimar.

Setiap perform bersama, kata Buralimar almarhum Yos selalu menyanyikan lagu barat dengan genre rock. Salah satu penyanyi favoritnya adalah Bon Jovi.

Buralimar mengatakan, sempat bertemu dengan Yos beberapa waktu lalu. Pertemuan mereka juga di atas panggung, di salah satu kedai kopi di Kawasan KBC, Batam Center.

“Kami nyanyi bareng, setelah itu tidak ketemu. Tiba-tiba sudah mendapatkan kabar, Yos meninggal dunia,” ucap Buralimar.

Saat melawat ke rumah almarhum, Buralimar baru mengetahui Yos memiliki riwayat penyakit asma. Namun, dia tak menyangka Yos memiliki penyakit itu. Sebab, selama bernyanyi Yos tidak menunjukan tanda-tanda ada asma.

“Apalagi Yos ini sering bernyanyi nada tinggi, tapi dia bisa dan mampu. Tidak pernah diperlihatkan sakitnya,” ujar Buralimar.

Sebagai kawan lama, Buralimar merasa sangat sedih. Meski banyak telah kehilangan kawan, Buralimar mengaku baru kali ini kesedihan itu terasa.

“Susah saya menggambarkannya, pokoknya seniman dan penulis, begitulah Yos,” kata Buralimar.

Banyak pihak yang menyatakan, Yos berkawan tidak memandang usia. Mulai dari yang tua sampai yang muda. Bahkan reporter-reporter baru pun menjadi kawan nongkrongnya.

“Kami menyebutnya kakak pembina, karena mengayomi reporter-reporter baru,” kata Jurnalis MNC TV, Gusti Yennosa.

Perempuan yang akrab disapa Ocha itu, mengatakan, bahwa Yos tidak pernah merasa senior yang harus dihormati. Sehingga, setiap ada wartawan atau reporter baru, akan selalu dekat dengan Yos.

“Tak pernah julid, atau mau tahu urusan orang lain. Orangnya sangat enak dalam bergaul, dan masuk kemana saja. Mau senior atau junior, semuanya sama baginya,” ucap Ocha.

Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Biro Antara Kepulauan Riau, Yuniati Jannatun Naim. Naim begitu sering disapa, mengenal Bang Yos sejak awal ditempatkan jadi reporter Antara di Kepri.

“Seorang senior di Media Indonesia, menitipkan saya ke Bang Yos saat itu,” ujar Naim.

Ia mengatakan, meski baru kenal dengan Bang Yos, tapi sudah terasa sangat akrab sekali. Pribadi yang ceria dan hangat, membuat Naim cukup merasa dekat dengan jurnalis rocker tersebut.

“Orangnya seperti membawa kebahagian buat orang sekitarnya,” ucap Naim.

Suara dan tawa yang khas, masih terngiang-ngiang dalam ingatan Naim.

“Rasanya enggak pernah melihatnya sedih. Gayanya selalu asik, dan tampak muda serta segar,” ujar Naim.

Kebaikan Yos inilah yang dikenang oleh Ocha dan teman-teman jurnalis lainnya. Yos pribadi yang baik dan ramah.

Kawan sejawat Yos, Yusuf Hidayat menceritakan pengalamannya saat berada di ruang redaksi Batam Pos. Yusuf dan Yos adalah sesama pecinta musik. Namun, genre keduanya berbeda.

Namun, mereka kompak dan saling menghargai. “Biasanya itu kodenya, radio 1. Lagu-lagu yang diputar itu itu kesukaan Bang Yos, lagu cadas barat, kadang melow lokal,” ujar Yusuf.

Biasanya, usai Yos menyelesaikan tugasnya editing halaman ekonomi bisnis. Barulah, ia mempersilahkan Yusuf untuk memutar lagu kesukaannya.

“Oke, sekarang radio 2. Lanjuuuttt..!,” ucap Yusuf mengulang kalimat Bang Yos usai menyelesaikan tugasnya.

Begitulah keseharian Bang Yos di ruang redaksi Batam Pos.

Kini, mungkin akan sangat jarang lirik always dari Bon Jovi diputar di ruang redaksi Batam Pos. Sepenggal liriknya yakni You’ve been needing to hear, I’ll wish I was him. Cause these words are mine, to say to you, Till the end of time.

Selamat jalan Bang Yos, kawan, abang, dan senior yang baik.(*)

Reporter: Fiska Juanda

spot_img

Update