batampos– Buntut dari kerusuhan antara massa masyarakat Kampung Tua pulau Galang atau rempang dengan personil kepolisian di sekitar jembatan IV, Barelang, Kamis (7/9), sebanyak sepuluh siswa SMPN 22 Galang harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji.
Sepuluh siswa dan satu guru wanita menjalani penanganan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena terkena tembakan gas air mata. Kondisi mereka sempat melemah namun beberapa saat ditangani dan diberi obat akhirnya kembali pulih. Hanya Melda, guru para siswa tadi yang masih terbaring lemas dan harus memasang selang bantuan pernapasan di ruangan IGD.
Melda alami sesak napas karena dia juga memiliki riwayat penyakit asma.
“Sesak panas, ” katanya di ruangan IGD.
Wiwin, guru lain yang menemani Melda dan para siswa di IGD menuturkan, kerusuhan terjadi saat siswa baru saja masuk dari jam istrahat. Belum sempat memulai pelajaran, tiba-tiba ada massa warga yang berlari masuk ke lingkungan sekolah dan diikuti dengan tembakan gas air mata.
“Kami semua kaget dan panik. Anak-anak berhamburan keluar dan ada yang lompat pagar, ” kata Wiwin.
Setelah situasi mereda para guru mencoba mengumpulkan kembali siswa tapi hanya sebagian yang terlihat. Sebanyak sepuluh siswa bersama ibu Melda dilarikan ke RSUD Embung Fatimah karena lemas akibat tembakan gas air mata tadi.
“Yang lainnya belum kita pantau semua ini. Suasananya hiruk pikuk jadi belum terpantau semua. Tadi barusan ada kabar ada satu anak lagi dibawa ke klinik di Mako Marinir 10,” ujar Wiwin.
Direktur RSUD Embung Fatimah Batam dr Raden Roro Sri Widjayanti Suryandari membenarkan penanganan siswa dan guru yang jadi korban tembakan gas air mata di kerusuhan dengan rencana pengukuran lahan untuk pengembangan kawasan ekonomi baru di kelurahan Sembulang dan Rempang Cate tersebut.
“Anak-anak pada aman sudah ditangani dengan baik. Tak ada yang harus rawat inap. Hanya ibu guru yang masih kita tangani karena gangguan pernapasan, ” ujar Sri.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Batam, Rudi Panjaitan di lokasi yang sama menuturkan, kondisi kesehatan siswa yang terkena gas air mata sudah kembali membaik. Penanganan para siswa dan guru ini sepenuhnya jadi tanggungjawab Pemko Batam. (*)
reporter: eusebius sara