batampos – Peningkatan permintaan hewan kurban di Kota Batam semakin terasa menjelang hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah. Bahkan dua pekan jelang Hari Raya Kurban ini, sejumlah pedagang hewan kurban mengaku banjir pesanan.
Hal tersebut menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi dalam mempersiapkan kurban untuk perayaan Idul Adha.
“Alhamdulillah penjualan sudah cukup meningkat. Dari 230’an sapi dan 300’an kambing yang kami siapkan sekitar 75 persennya sudah terjual, ” ujar Musofa, salah satu pedagang hewan kurban di Kawasan Marina, Sekupang, Senin (27/5).
Menurutnya, terdapat beberapa jenis sapi dan kambing yang ia jual, seperti untuk sapi sendiri ada jenis Limosin, Simental, Bali dan lokal. Sapi yang paling banyak pesanan adalah lokal.
Baca Juga: Codelamp Menangi SheConnect Champion Batam yang Ditaja oleh Indosat
Musofa menambahkan, semua hewan kurban yang dijualnya tersebut sudah melalui pemeriksaan kesehatan oleh dokter hewan untuk mengetahui ada tidaknya penyakit pada hewan.
“Dari pakan kami pilih yang berkualitas, kandang dibersihkan tiap hari. InsyaAllah hewan kurban kami terjamin,” ukapnya.
Musofa menyebutkan, harga hewan kurban tahun ini lebih murah dibanding tahun lalu. Dimana satu ekor kambing dijual dengan harga Rp 2,8 juta hingga Rp4,5 juta ke atas per ekor.
Sedangkan sapi dijual pada kisaran Rp 20 juta hingga Rp 30 juta perekor. Selanjutnya untuk sapi semintal dengan berat 400 kg hingga 750 kg dijual antara Rp 33 juta sampai 55 juta.
Baca Juga: Lapor Pak Wali, Ruas Jalan Diponegoro, Sei Temiang, Gelap Gulita
“Kalau tahun lalu sapi paling murah Rp 22 juta dan tahun ini malah paling murah Rp 20 juta, ” tambahnya.
Selain harga, ia juga memberikan gratis baju panitia kurban bagi setiap orang yang membeli hewan kurban di kandangnya yang berada di Kandang Citra F4 Mandiri, Temiang Sekupang.
“Ya, setiap panitia kita berikan kaos gratis, ” tutupnya.
Kepala DKPP Kota Batam, Mardanis menyampaikan sementara ini stok hewan kurban yang ada cukup untuk memenuhi permintaan. Stok yang ada saat ini diperkirakan juga akan masih ada tambahan.
“Hewan kurban cukup. Jadi tidak ada masalah. Kami bersama karantina dan pihak terkait lainnya serta pengusaha hewan ternak berupaya menghadirkan sapi yang sehat, dan layak. Makanya pengetatan sudah dimulai dari daerah asal hingga tiba di sini,” terangnya.
Pijaknya juga akan menjadwalkan untuk turun ke kandang sapi dan kambing untuk mengecek kesehatan hewan.
“Biasanya pemesanan mulai ramai itu tiga hingga dua pekan jelang perayaan. Nanti kami akan turun, dan pastikan hewan yang dijual memang layak untuk dijadikan hewan kurban,” terangnya.
Selain itu, DKPP juga masih akan terus mengawasi hingga proses pemotongan hewan kurban. Di setiap titik pemotongan yang berkapasitas besar, akan ditempatkan dokter hewan dan tim untuk memantau proses pemantauan, dan kondisi daging sapi.
“Tetap kami perhatikan dan pastikan daging sapi benar- benar aman untuk dikonsumsi. Biasanya kami tugaskan di Masjid yang jumlah hewan kurbannya banyak,” tutupnya. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra
