batampos – Warga Tanjunguncang masuk Unit Gawat Darurat (UGD), diduga akibat persoalan air.
Saat ini, problem air di Tanjunguncang tidak hanya mengganggu kehidupan masyarakat secara ekonomi saja.
Tapi, juga secara kesehatan. Hal itu disampaikan oleh Ketua RW 24, Tanjunguncang, Dalil Harahap.
“Saya dapat kabar, satu orang masuk UGD, diduga akibat sering bergadang menunggu air hidup,” kata Dalil saat dihubungi batampos, Senin (12/6).
Baca Juga: Karena Rebutan Air Bersih Warga Tanjunguncang Sering Cek-Cok
Ia mengatakan, warga yang masuk UGD itu dari Barelang Central Raya. Dalil mengatakan, masyarakatnya di Sumberindo juga sering mengeluhkan sakit.
“Warga saya sering bergadang. Bapak bayangin bergadang terus setiap malam, lalu paginya bekerja. Lama-lama sakit pak, apalagi yang ada tensi tinggi,” ujarnya.
Dalil mengaku, masalah air ini sudah sangat meresahkan masyarakat. Pertemuan dengan Direktur SPAM BP Batam beberapa waktu lalu, tidak membuahkan hasil yang baik.
“Begitu-begitu juga pak. Air menyala malam hari, tangki diminta pagi datangnya tengah malam,” ujarnya.
Bahkan diminta 10 tangki, tak satupun yang datang. Dalil mengaku, bahwa warga sering mendemo dirinya.
“Warga tanya kapan air tangki datang, saya bingung mau jawab apa. Sudah saya WA Direktur SPAM Batam, katanya diusahakan. Tapi, air tak datang-datang,” ujar Dalil.
Baca Juga: Krisis Air di Tanjunguncang
Hal yang senada diucapkan oleh RT 1, RW 23 Tanjunguncang, Surya Darma Sitompul.
“Yang masuk UGD dari perumahan sebelah,” ucapnya.
Surya mengaku, problem air ini sudah mempengaruhi kesehatan masyarakat. Ia berharap, permasalahan ini segera selesai.
“Pertemuan lalu, katanya janji 6 tangki. Dikasih 2 atau 3, yang pasti emosi yang tak dapat pak,” ungkapnya. (*)