batampos – Warga sekitar Pasar Fanindo, Tanjunguncang, Batuaji mulai resah. Sebab Gelanggan permainan atau gelper Game Boy yang beroperasi di lakasi itu bebas diakses anak anak. “Kadang ramai anak-anak Sekolah juga di lokasi gelper itu. Ini yang kita dikuatirkan. Tak ada batasan siapa yang boleh masuk. Anak-anak bebas keluar masuk ke sana, ” kata Arfan, warga.
Gelanggang permainan elektronik (Gelper) di komplek Pasar Fanindo, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji dikeluhkan masyarakat. Pasalnya gelanggang ketangkasan ini beroperasi dekat pemukiman warga dan rumah ibadah.
BACA JUGA:Â Dekat dengan Pemukiman dan Rumah Ibadah Gelper Pasar Fanindo, Batuaji Dikeluhkan Warga
Aktifitas perjudian yang kental jadi alasan warga merasa sirih. Warga kuatir anak-anak generasi mudah yang menjadi harapan bangsa di kemudian hari terjerumus atau terpengaruh dengan aktivitas dalam arena gelper tersebut.
Syamsuddin, tokoh masyarakat di Tanjunguncang berharap agar keberadaan permainan ketangkasan ini ditertibkan atau diawasi agar tidak melakukan praktek perjudian.
“Kalau memang tak bisa ditertibkan, diawasi dengan ketat biar tak ada unsur perjudian. Gelper di Batam ini bukan rahasia umum lagi sebagai tempat judi. Tolong ini diperhatikan,” ujar nya.
Lokasi gelper yang dikeluhkan warga ini berada di deretan depan ruko pasar Fanindo. Gelper ini ramai dengan pengunjung di malam hari. Lokasinya juga tak jauh dari Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah. Masyarakat ingin ada penertiban dan pengawasan dari instansi pemerintah terkait agar keberadaan gelper ini tidak berdampak dengan lingkungan masyarakat sekitar. (*)
Reporter: Eusebius Sara