Sabtu, 20 April 2024
spot_img

Ada 34 Titik Blank Spot di Provinsi Kepri, Terbanyak di Anambas

Berita Terkait

spot_img
tower1
Ilustrasi. Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) masih memiliki pekerjaan rumah untuk menuntaskan 34 titik blank spot. Lokasi tidak terjangkau sinyal komunikasi mayoritas ditemukan di Kepulauan Anambas.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kepri, Hasan, mengatakan, belum semua wilayah di Kepri bisa mendapatkan sinyal komunikasi.

Sepanjang tahun 2022 lalu terdapat 114 titik blank spot. Pihaknya melakukan usulan ke pusat untuk bisa menjadi wilayah prioritas untuk mendapatkan infrastruktur seperti Base Transceiver Station (BTS).

Baca Juga: Antisipasi Balap Liar, Orangtua Diminta Batasi Jam Malam Anak

“Alhamdulillah dari 2021 diusulkan, sekarang sudah mulai berkurang, namun masih ada PR 34 titik blank spot yang harus dituntaskan 2023 ini,” kata Hasan, Sabtu (20/4).

Ia menjelaskan, berbagai titik itu tersebar di hampir seluruh wilayah Kepri. Yang paling banyak, terdapat di Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas, dan Kabupaten Lingga.

Sedangkan kabupaten/kota lainnya seperti Kabupaten Bintan hanya terdapat beberapa titik saja.

Baca Juga: Ini Langkah PLN Batam Dalam Mengatasi Pemadaman Listrik Bergilir di Kawasan Industri

“Paling banyak di lingga, Anambas, dan Natuna. Bintan ada beberapa. Semuanya kan bertahap,” ujar Hasan.

Menurutnya, berbagai infrastruktur seperti Base Transceiver Station (BTS) telah terbangun di wilayah itu. Namun dengan kemampuan yang masih sangat terbatas atau rendah.

Setiap BTS hanya memiliki daya maksimal 10 Mbps. Sementara idealnya, setiap BTS memerlukan kemampuan minimal 30 Mbps agar memiliki jangkauan yang lebih luas.

“Tapi infrastuktur kita sudah dibangun. Kita sedang ajukan penambahan kekuatan BTS yang sudah ada ke pusat,” lanjutnya.

Baca Juga: Tilang Manual Kembali Diberlakukan, Ini Pesan Dirlantas Polda Kepri

Hasan mengakui, Pemprov Kepri tidak dapat mengambil kebijakan sendiri perihal penambahan daya atau jumlah BTS di Kepri. Pasalnya, hal itu merupakan kebijakan pemerintah pusat.

Namun ia memastikan, Pemprov Kepri akan berupaya meminta agar kemampuan setiap BTS itu ditambah agar dapat menjangkau daerah yang lebih luas.

“Kita bisa saja menambah, tapi semua kebijakan ada di pemerintah pusat. Untuk bangun sendiri juga belum kewenangan kita. Rata-rata pembangunan satu tower antara 2-3 miliar,” ucap Hasan.

Pihaknya sudah mengupayakan dari 2021 lalu. Nanti akan dibangun 76 BTS yang tersebar di seluruh Provinsi Kepri. Termasuk Bintan khususnya daerah pulau,” ucapnya.

Baca Juga: Warga Perumahan Center Park Keluhkan Pembangunan Kios yang Berada di Lahan Fasum

Ia menjelaskan, dari 76 BTS itu, 35 di antaranya berasal dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dan 41 BTS dari Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informasi (SDPPI).

“Tentu harapan kami semua wilayah di Kepri ini bisa mendapatkan sinyal komunikasi. Sehingga masyarakat turut merasakan manfaat dari perkembangan jaringan telekomunikasi di Kepri,” tutupnya.(*)

Reporter: Yulitavia

spot_img

Update