Sabtu, 23 November 2024

Batam Menggaet Turis dengan Event Wisata

Berita Terkait

spot_img
Tarian bunga silat, yang merupakan gerakan menyerupai pencak silat yang diperagakan untuk menyambut tamu. Foto: Disbudpar Kota Batam untuk Batam Pos

Pemerintah berupaya keras mendatangkan wisatawan asing sebanyak-banyaknya di penutup tahun ini. Kegiatan atau event jadi daya tarik utama bagi turis mancanegara. 

ABDUL AZIS MAULANA, YASHINTA


MENJELANG tutup tahun 2022, sektor pariwisata Batam kian cerah. Hal itu tergambar dari angka kunjungan wisatawan mancanegara yang terus naik. Pada Oktober lalu, misalnya, turis asing mencapai 78.220 orang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batam, Ardiwinata, mengatakan gong kebangkitan pariwisata Batam setelah pandemi Covid-19 adalah dibukanya pintu perbatasan Batam-Singapura dan Batam-Malaysia pada Mei 2022.

“Diperkirakan pada bulan November hingga akhir tahun angka ini akan kembali naik,” ujar Ardiwinata.

Ia menyebutkan, cara paling efektif menarik kunjungan wisman adalah memperbanyak event dan destinasi wisata. Hanya saja, masalah klasik selalu jadi kendala: pemerintah tak punya dana. Event-event besar yang terselenggara selama ini mayoritas merupakan karya pihak swasta dan sejumlah asosiasi. Satu-satunya event besar yang digelar Dinas Pariwisata Batam adalah Kenduri Seni Melayu.

Baca Juga: Dongkrak Sektor Pariwisata, Investasi dan Bisnis di Kepri, Imigrasi Luncurkan Multiple Entry Visa

Pada awal tahun, kata Ardiwinata, pihaknya mencatat ada 160 event yang akan digelar sepanjang 2022. Namun, seiring waktu, jumlahnya terus bertambah. Di antaranya sejumlah event yang dihelat baru-baru ini, yakni Travel Mart Asita, PHRI Fest, Run Night, Gowes Bareng Wisman, Pawai Tatung, Pameran Bonsai Berusia Puluhan Tahun, serta konser sejumlah artis papan atas Indonesia.

“Banyak sekali event besar yang berhasil menarik wisman datang ke Batam. Jadi memang event adalah market-nya wisman,” jelas Ardi.

Kendati tidak bisa menggelar event sendiri, Pemko Batam, kata Ardi, selalu mendukung kegiatan-kegiatan tersebut.

“Ada kegiatan dari organisasi atau stakeholder yang menggandeng kami. Pastinya, semua event besar dan positif pasti akan kami dukung,” jelas Ardi.

Di tengah upaya mengejar target kunjungan wisman, Ardi menyayangkan harga tiket feri Singapura-Batam dan sebaliknya yang masih tinggi. Bahkan ada pembatasaan untuk kunjungan wisman dari beberapa negara seperti Korea, Jepang, dan lainnya.

“Kami berharap pemerintah pusat bisa membantu untuk menurunkan harga tiket, karena ini termasuk tinggi. Kami sudah menyuarakannya, dan berharap bisa didengar,” kata Ardi.

Baca Juga: Perkembangan Pariwisata Diyakini Membuka Lapangan Kerja di Batam

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, juga menekankan pentingnya event dalam menggaet wisatawan. Ia memberi contoh soal kunjungan yacht dari luar negeri di kawasan Nongsa Point Marina (NPM).

Kata Ansar, berdasarkan informasi dari Direktur Utama NPM Joko Pramono, saat ini terparkir 6 ribu yacht di Singapura. “Dengan wilayah laut kita yang lebih indah tentunya kita bisa menarik mereka untuk masuk ke Kepri. 20 sampai 30 persen merupakan angka yang masuk akal. Jika mereka masuk, dan menghasilkan di sini tentunya akan menggerakkan perekonomian wilayah kita,” ucapnya.

Di sisi lain, ia mengakui pula, tak mudah mendatangkan ribuan yacht tersebut ke Batam karena terkait perizinan lintas lembaga.

“Persoalan regulasi teknis akan coba kita sederhanakan. Kalau menyangkut peraturan di daerah bisa kita kaji dan lakukan inovasi. Namun jika terkait pusat bisa kita fasilitasi agar diberikan kemudahan,” jelasnya.

Baca Juga: Sektor Pariwisata di Batam Diyakini akan Pulih Lebih Cepat

Direktur Utama PT Nongsa Terminal Bay Djoko Pramono mengatakan, minat wisman yang ingin masuk ke perairan Indonesia sangat tinggi namun terkadang penetapan peraturan masuk secara resmi cukup sulit dan memakan waktu lama.

“Oleh karena itu, kita rapat kali ini, berusaha mencari solusi terbaik agar wisatawan ini bisa masuk dengan mudah bersama yacht-nya namun tetap dalam koridor taat aturan hukum dan peraturan di Indonesia,” ujarnya.

Apalagi setelah pandemi ini, minat wisatawan untuk masuk ke Batam terus meningkat ditandai juga dengan semakin banyaknya yacht yang parkir di Nongsa Point Marina dari Januari hingga September 2022, mencapai 300 kapal.

“Sebelum pandemi tahun 2018 ada 1.196 kapal yacht yang sandar di sini. Harapannya tahun mendatang akan semakin banyak kapal yang parkir di sini, karena pada 2023 ada 13 agenda boating event yang akan kami selenggarakan,” katanya.

Baca Juga: Jalan Rusak di Tengah Kota, Begini Komentar Warga Batam

Menjelang akhir tahun, kawasan Nongsa yang merupakan kawasan wisata unggulan di Batam, telah merancang sejumlah agenda untuk mengundang kehadiran wisatawan dari luar. Salah satunya rangkaian event New Year Eve Party 2023 bertemakan Great Gatsby Party.

“Dengan menargetkan wisatawan mancanegara berkunjung seperti Singapura dan Malaysia,” ujar Ketua Nongsa Sensation, Andy Fong.

Untuk memudahkan wisatawan, pihak Nongsa Sensations menawarkan transportasi pulang-pergi melalui Pelabuhan Tanah Merah ke Pelabuhan Nongsa Pura yang dilanjutkan menuju Batam View Beach Resort, dan menikmati satu malam nginap di Batam View tipe deluxe room.

“Para tamu yang datang ini mendapatkan pelayanan khusus. Jadi pada malam pergantian tahun pengunjung akan dimeriahkan dengan perhelatan live music, DJ dan sebagainya, tentunya akan meriah,” ujarnya.

Baca Juga: Remaja Menghilang 2 Hari, Ternyata Tidur dengan Pria di Lubukbaja

Kemudian juga ada event Natal. Target wisman masih dari negara tetangga, dimana tahun ini Singapura dan Malaysia sudah membuka akses pintu masuk.

“Jadi ini bisa menjadi momentum membaiknya sektor pariwisata Kepri,” jelasnya.

Andi Fong menyebutkan, salah satu jualan di kawasan Nongsa adalah Desa Wisata Bakau Serip yang diresmikan oleh Menteri Pariwisata Sandiaga Uno.

“Desa wisata Bakau Serip di Nongsa yang termasuk dalam 50 besar desa wisata terbaik 2022 merupakan desa wisata yang menawan,” terangnya.

Ketua Batam Tourism Board, Edi Sutrisno, menyampaikan pada akhir tahun 2022 ini para pelaku pariwisata baik itu resort, hotel, golf, dan lainnya sudah memiliki agenda masing-masing untuk memeriahkan pergantian tahun.

Karena berdasarkan data yang dihimpun, pada akhir September 2022 kunjungan Wisman sudah mencapai 70 ribu dimana diprediksi sampai Desember 2022 target minimal 100 ribu wisatawan asing.

Baca Juga: Jual Kepulauan Widi di Situs Asing, Pemerintah Akan Cabut Izin PT LII

Dengan jumlah pengunjung sebanyak itu, kata dia, geliat pariwisata sudah normal kembali setelah pandemi dua tahun lalu. Pasalnya, angka jumlah pengunjung wisman normal mencapai 150 ribu orang. “Jadi dari angka target tersebut dimanfaatkan oleh teman-teman pelaku pariwisata mengadakan berbagai macam event pada akhir tahun ini,” ujarnya.

Sejauh ini, para pelaku pariwisata tersebut sudah mulai berkreasi terutama di akhir tahun ini. Salah satunya seperti di Nongsa Point Marina and Resort dan juga hampir seluruh resort yang ada di Kota Batam.

“Di kawasan Nongsa ini seperti NPM, Batam View, Turi Beach, Nongsa Village, yang sudah disiapkan oleh Nongsa Sensations dengan event yang bervariatif bertemakan libur Natal dan tahun baru,” ujarnya.

Menurut dia, yang menjadi tantangan besar ke depan Kepulauan Riau dan Batam ialah Visa On Arrival (VOA) yang bisa menampung sembilan negara saja, hal itu memberatkan para pelaku pawisata.

Baca Juga: Inggris Lolos ke Perempat Final, Harry Kane Catat Rekor Besar

“Mereka berharap kepada ekspatriat ataupun permanent resident yang ada di Singapura bisa masuk tanpa ada VOA tersebut,” ujarnya.

Maka pihaknya menyambut baik kebijakan terbaru dari Dirjen Imigrasi yang bisa menjadi pembuka karena sifatnya multiple dimana boleh entry dan exit kapan pun tidak perlu membayar VOA .

“Ini tentu menjadi salah satu solusi kita di Kepri, semoga dalam waktu dekat disambut antusias,” ujarnya. (*)

spot_img

Baca Juga

Update