Jumat, 29 Maret 2024
spot_img

Cuaca Ekstrem, Boat Pancung Wajib Dilengkapi Jaket Pelampung

Berita Terkait

spot_img
polsek kkp 5
Pihak kecamatan Belakang Padang, Polsek Belakang Padang serta Pos Angkatan Laut melakukan pengecekan terhadap kelengkapan keselamatan berlayar kapal-kapal penambang atau boat pancung. Pemilik boat pancung diminta untuk mempersiapkan jaket keselataman. Foto: Rengga Yuliandra/Batam Pos

batampos – Cuaca ekstrem disertai gelombang tinggi terjadi di wilayah Kepri beberapa hari belakangan ini. Warga diimbau waspada saat beraktivitas di tengah laut. Tidak terkecuali bagi mereka penambang boat pancung antar pulau. Setiap kapal boat pancung diwajibkan memiliki life jacket atau jaket pelampung.

Jaket pelampung adalah sebuah jaket yang berfungsi untuk membuat penggunanya tetap terapung di permukaan air.

Jaket pelampung ini merupakan salah satu alat safety kapal yang wajib dimiliki kapal penumpang terutama boat pancung.

Baca Juga: Mucikari di Batam Dituntut 10 Bulan Penjara

Pantauan Batam Pos di boat pancung di Sekupang, Selasa (31/1), hampir semua boat pancung rute Sekupang-Belakangpadang dan Pulau Kasu dilengkapi jaket pelampung. Jumlah jaket pelampung ini disesuaikan dengan jumlah maksimal penumpang di kapal boat pancung.

“Gak pun sekarang, kita memang sudah dilengkapi jaket pelampung ini. Selain karena wajib, banyak juga penumpang yang bertanya dan enggan naik kalau tak ada pelampungnya, ” ujar Budi, salah satu penambang buat pancung di Sekupang.

Menurutnya, setiap kapal biasanya memiliki 12 sampai 15 jaket pelampung. Jumlahnya disesuaikan isi kapasitas penumpang.

“Kalau saya kebetulan kapasitasnya untuk 12 orang, jadi ada 12 pelampung juga, ” tambahnya.

Baca Juga: Jembatan Batam-Bintan Dibangun Mulai Awal 2024

Di pelabuhan, biasanya penumpang akan langsung memakai jaket pelampung saat akan naik kapal. Kebanyakan dari mereka adalah yang baru pertama naik kapal boat pancung.

Selain itu ada juga yang hanya sekedar memegang jaket pelampung, serta bahkan tidak sama sekali karena alasan sudah terbiasa naik pancung.

“Udah biasa pak, hampir hari-hari naik boat pancung, kalaupun ada ombak baru ambil life jaket ini, ” ujar Yudi, salah seorang penumpang boat pancung ke Belakang Padang.

Hal senada juga dikatakan Yanti, warga Batam yang bekerja di Belakangpadang. Menurutnya keberadaan jaket pelampung ini dinilai sangat vital khususnya ketika terjadi ombak tinggi atau pun badai di tengah laut.

Baca Juga: Jatanras Polda Kepri Backup Polresta Tangani Kasus Pencurian Tiang PJU

“Walaupun setiap hari naik boat pancung ini, jaket pelampung ini tetap sangat dibutuhkan, kita kan enggak tahu kapan musibah itu akan terjadi,” ujarnya.

Sementara itu di pelabuhan Pancung Belakang Padang, pihak kecamatan Belakang Padang, Polsek Belakang Padang serta Pos Angkatan Laut melakukan pengecekan terhadap kelengkapan keselamatan berlayar kapal-kapal penambang.

“Pengecekan ini untuk memastikan semua kapan penambang melengkapi sarana keselamatan berlayar. Salah satunya ialah life jaket ini, ” ujar Camat Belakangpadang, Yudi Admajianto.

Yudi menegaskan, bagi penambang diwajibkan melengkapi boatnya dengan life jacket sesuai dengan jumlah penumpang.

Baca Juga: Stan Pelayanan di Gedung Mal Pelayanan Publik Kota Batam Banyak yang Kosong

“Kalau tidak ada life jacket tidak kami izinkan berlayar atau mengangkut penumpang, ” tambahnya.

Orang nomor satu di Kecamatan Belakang Padang itu juga menghimbau, bagi warga Belakang Padang yang tidak punya kepentingan mendesak yang tidak bisa ditunda diimbau untuk tidak berlayar.

“Kalau pun harus berlayar untuk menggunakan life jacket,” kata Yudi.

Sebelumnya, Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus Batam menerbitkan maklumat pelayaran yang ditujukan untuk operator kapal, kapal serta agen pelayaran terkait antisipasi cuaca ekstrem atau hujan disertai gelombang tinggi terjadi di wilayah Kepri beberapa hari belakangan ini.

Kepala Kantor KSOP Khusus Batam Revolindo melalui Kepala Sesi Keselamatan Pelayaran KSOP Khusus Batam Yuzirwan Nasution menyebutkan, maklumat pelayaran ini sebagai upaya untuk meningkatkan standar keselamatan, keamanan dan pelayaran kapal-kapal di seluruh perairan pelabuhan Batam.

Baca Juga: Tiang PJU Dicuri, Kapolresta Barelang Instruksikan Anggotanya Tembak Pelaku

“Salah satu isi maklumat pelayaran ini adalah nahkoda diwajibkan tetap memantau kondisi cuaca dan kapalnya sebelum mengajukan surat persetujuan berlayar (SPB) kepada syahbandar,” kata Yuzirwan, Senin (30/1).

KSOP mengimbau kepada semua operator kapal dan nakhoda kapal serta agen pelayaran yang mengoperasikan kapalnya agar senantiasa memperhatikan berita cuaca dari BMKG. “Menunda keberangkatan kapal bila mana keadaan cuaca tidak memungkinkan untuk berlayar pada kondisi cuaca buruk dan jarak pandang terbatas, ” tambah Yuzirwan.

Semua kapal yang melakukan pelayaran di area cuaca buruk menggunakan semua sarana bantu navigasi dan komunikasi yang ada di kapal secara optimal guna keselamatan pelayaran.(*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update