batampos – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di Batam pada Oktober 2023 terhadap September 2023 sebesar 0,37 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya enam indeks kelompok pengeluaran.
Kelompok transportasi menjadi yang paling tinggi naiknya yakni sebesar 1,55 persen. Lalu disusul kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 0,44 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, Agus Kadaryanto mengatakan, selain kedua kelompok ini kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 0,35 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 0,13 persen dan kelompok kesehatan naik 0,02 persen serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,01 persen.
Baca Juga:Â Kunjungan Wisman ke Kepri Tembus 1,1 Juta, Tertinggi Sejak Pandemi Covid-19
“Untuk kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, rekreasi, olahraga, dan budaya serta kelompok pendidikan dan kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan indeks harga,” ujarnya, Senin (6/11).
Dikatakan Agus, inflasi di bulan Oktober 2023 sebesar 0,37 persen, lebih rendah dibandingkan bulan Oktober 2022 yang mengalami inflasi sebesar 1,08 persen. Tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2023 sebesar 1,58 persen, jauh lebih rendah jika dibandingkan inflasi tahun kalender Oktober 2022 yang sebesar 5,01 persen.
Tingkat inflasi tahun ke tahun Oktober 2023 terhadap Oktober 2022 sebesar 2,53 persen, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi tahun ke tahun Oktober 2022 terhadap Oktober 2021 sebesar 6,87 persen.
“Kota Tanjungpinang salah satu dari dua kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Kepri juga mengalami inflasi bulan Oktober 2023 sebesar 0,07 persen sehingga inflasi gabungan 2 kota IHK di Provinsi Kepri pada bulan Oktober 2023 menunjukkan inflasi yang sebesar 0,33 persen,” tambah Agus.
Baca Juga:Â Nasib Sektor Wisata Batam: Potensi Ada Tapi Terganjal Voa dan Harga Tiket
Dari 370 komoditas yang menyusun inflasi Kota Batam, 89 komoditas mengalami kenaikan harga dan 51 komoditas lain mengalami penurunan harga. Adapun lima komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yaitu beras sebesar 0,0900 persen, daging ayam ras sebesar 0,0362 persen, cabai rawit sebesar 0.0179 persen, sawi hijau 0,0168 persen; rokok putih yakni 0,0161 persen dan cabai merah sebesar 0,0152 persen.
Dari 24 kota IHK di Sumatera, tercatat 12 kota, tercatat seluruh kota mengalami inflasi year on year (yoy) pada bulan Oktober 2023. Inflasi yoy tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 5.43 persen dan inflasi yoy terendah di Kota Banda Aceh 1,65 persen. Kota Batam menduduki peringkat ke 13 sementara itu Kota Tanjung Pinang menduduki peringkat ke-23 dari dari 24 kota yang mengalami inflasi yoy di Pulau Sumatera. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra