batampos– Angka pencari kerja (Pencaker) yang terdaftar dengan kartu kuning (AK-1) yang diterbitkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Batam mencapai 6.766 permohonan di sepanjang tahun ini.
Kepala Disnaker Kota Batam Rudi Sakyakirti mengatakan, angka ini berdasarkan data yang tercatat di Disnaker Batam terhitung Januari hingga Mei 2023. Rinciannya, 3.420 pencaker laki-laki dan 3.346 pencari kerja lainnya perempuan.
“Jumlah pencari kerja ini terdata berdasarkan permohonan Kartu Kuning, baik yang ngurus di kecamatan maupun yang mengurus di kantor Disnaker Batam, ” ujarnya, Minggu (23/7).
Selanjutnya bagi pencaker yang ber-KTP luar Batam secara keseluruhan paling banyak lulusan SMA sederajad. Rinciannya sebanyak 1.152 lulusan SMA sederajat. Sebanyak 137 lainnya lulusan S1, 40 pencaker lulusan D3, Lulusan SMP 9 orang dan lulusan SD serta S2 masing-masing sebanyak satu orang.
“Bila dikategorikan lulusan, pencaker masih didominasi lulusan SMA sederajat,” tambah Rudi.
Diketahui, bagi pencaker yang memiliki KTP Batam mengurus kartu kuning di kecamatan sesuai domisili. Sedangkan mereka yang ber-KTP luar Batam mengurus di kantor Disnaker Batam
Bila melihat data pencaker diketahui sebanyak 5.594 pencaker ber-KTP Batam. Sedangkan 1.172 pencaker memiliki KTP luar Batam atau pendarang yang berasal dari luar daerah Batam.
Kecamatan Sagulung menjadi yang paling banyak mengurus kartu kuning di kecamatan yakni sebanyak 1.649 pencaker, disusul Sei Beduk 719 pencaker serta Kecamatan Batuaji 715 pencaker. Lalu kecamatan Sekupang 627 pencaker, Bengkong 560 pencaker, Batam Kota 471, Nongsa 377 pencaker, Batu Ampar 226 pencaker, dan Lubuk baja 165 pencaker. Untuk di hinterland yakni Belakang Padang 38 pencaker, Galang 36 pencaker dan Bulang 11 pencakernya mengurus di kecamatan.
“Kalau melihat pencaker yang mengurus kartu kuning di Disnaker malah menurun dibanding data tahun lalu. Yang naik itu malah mereka yang mengurus di kantor kecamatan atau mereka yang memiliki KTP Batam,” tambah Kadisnaker Batam.
Menurutnya, kondisi ini tidak terlepas dari adanya kewajiban untuk mendaftar secara online melalui akun Siap Kerja oleh Kementerian Tenaga Kerja. Sehingga pencaker yang berasal dari luar daerah tersebut sudah mendaftar akun serta membuat kartu kuning (AK-1) ini dari setiap daerah asalnya.
BACA JUGA:3 Perusahaan yang Paling Diminati Pencaker Pada Job Fair Batam 2022
Rata-rata pencari kerja dari luar daerah ini belum memiliki skil atau pengalama kerja. Hal ini diketahui pada saat wawancara petugas Disnaker dengan pencaker. ” Bahkan, pada saat kita tanya pekerjaan apa yang mereka inginkan, mereka kebingungan karena memang belum punya pengalaman dan skil di dunia kerja, makanya kita arahkan untuk mengambil sesuai dengan jurusannya masing-masing, ” ungkap Rudi.
Disinggung mengenai data pencaker menurut daerah asal, Rudi menjawab, pencaker Sumatera Utara yang paling banyak jumlahnya sebanyak 613 orang di sepanjang tahun 2023 ini. Rinciannya 293 laki-laki dan 320 perempuan. Lalu disusul pencaker dari Sumatera Barat yang mencapai 161 pencaker, terdiri dari 82 pencaker laki-laki dan 79 pencaker perempuan.
Lalu dari Riau sebanyak 139 pencaker, terdiri dari 61 laki-laki dan 78 pencaker perempuan. Ada juga dari Sumatera Selatan dengan jumlah 68 pencaker terdiri dari 37 laki-laki dan 31 pencaker perempuan. Sisanya dari provinsi lain seperti Nusa Tenggaratimur, Jawa Timur, Lampung, Jawa Barat dan Jambi.
Selain kartu kuning, pengurusan permintaan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) juga mulai meningkat. Di Polsek Sekupang misal, permintaan SKCK berkisar 100 orang hingga 120 orang setiap harinya. Angka ini disebut meningkat hampir mencapai dua kali lipat dibandingkan dengan hari-hari biasa.
“Ya ada peningjatan permintaan, ” ujar Kapolsek Sekupang Kompol Z.A.C Tamba melalui Panit 2 Intelkam Polsek Sekupang Bripka Rizal Sirait.
Menurutnya, paling banyak yang mengajukan pengurusan SKCK ini adalah siswa SMA yang baru tamat sekolah. Mereka membuat SKCK guna keperluan melamar pekerjaan. “Kalau melihat tahun-tahun sebelumnya, pembuatan SKCK itu ramai setelah lebaran, atau ketika kelulusan sekolah. Dimana peningkatannya diperkirakan cukup signifikan,” ujar Rizal.
Ditambahnya, dalam pelajaran SKCK ini pihak kepolisian akan memberikan pelayanan semaksimal mungkin bagi masyarakat yang membutuhkan dokumen SKCK. Pantauan Batam Pos di Intelkam Polsek Sekupang, dari pagi hingga sore hari warga yang mengurus SKCK terus berdatangan. Sebagian besar mereka adalah siswa siswi yang baru tamat atau lulus sekolah. (*)
reporter: rengga