Sabtu, 27 Juli 2024
spot_img

Disnaker Kepri Belum Terima Laporan Dua Kecelakaan Kerja di Batam

Berita Terkait

spot_img
laka kerja
Detik-detk kecelakaan kerja yang menewaskan dua pekerja di PT Alusteel Shipyard, Tanjunguncang yang tertabrak buldozer di dalam area perusahaan tersebut, Rabu (8/3/2023). Foto: Tangkapan layar rekaman CCTv

batampos – Dua kasus kecelakaan kerja terjadi di Batam yang membuat meninggalnya empat orang pekerja, masih belum dilaporkan perusahaan ke Disnaker Provinsi Kepri.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepri, Mangara M Simarmata.

“Harusnya 2×24 jam, sudah lapor. Kemarin belum, hari ini saya juga belum dapat laporan,” kata Mangara kepada Batam Pos, Jumat (10/3/2023).

Baca Juga: BPOM Batam Jadwalkan Pengawasan Jajanan Takjil Selama Ramadan

Meskipun begitu, Mangara mengatakan, jajarannya sudah turun ke lapangan. Beberapa orang saksi, kata Mangara sudah diperiksa petugas Disnaker Provinsi Kepri. Dari informasi didapat Mangara, kepolisian juga turun mengusut kasus tersebut.

“Meski polisi melakukan penyelidikan, kami juga melakukan pemeriksaan,” ucap Mangara.

Ia mengatakan, bahwa petugas Disnaker Provinsi mengecek mengenai prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan tersebut.

“Kami mengecek apakah pekerjaan tersebut dilakukan sesuau prosedur yang berlaku,” tutur Mangara.

Baca Juga: Kementerian PUPR Bangun Hunian untuk Korban Longsor di Natuna

Pengumpulan data mengenai diterapkan atau tidaknya prosedur K3, masih berlangsung sampai saat ini. Mengara mengatakan, tidak dapat menyampaikan hasilnya. Sebab, pemeriksaan masih terus berjalan.

Dia mengatakan, ada dua kasus yang diusutnya. Pertama dua pekerja meninggal akibat sesak napas, usai membersihkan tanki. Lalu, dua pekerja yang meninggal usai ditabrak buldozer.

“Dua kasus ini, dua-duanya kami tahu dari media,” ucap Mangara.

Meskipun sedikit menyesalkan, laporan didapat bukan dari perusahaan. Mangara menyatakan tetap akan melakukan pemeriksaan hingga tuntas atas kasus ini.

Baca Juga: Polresta Barelang akan Mendata Seluruh Kos-kosan di Batam

Perusahaan tempat keempat buruh itu bekerja, kata Mangara harusnya melakukan evaluasi mendalam.

Evaluasi, kata Mangara sangat penting. Hal ini demi tidak terjadi lagi kejadian di masa yang akan datang.

“Perusahaan harus evaluasi, kenapa terjadi seperti ini, jangan dibiarkan,” ujarnya.(*)

Reporter: Fiska Juanda

spot_img
spot_img

Update