batampos – Momen mudik dan balik Lebaran, menjadi tantangan dan peluang kerja di Batam. Serbuan pencari kerja (pencaker) yang biasa datang bersamaan dengan arus balik, diprediksi akan meningkatkan angka pencari kerja di Batam.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti, mengatakan, gelombang pencari kerja usai Lebaran memang selalu meningkat. Peluang kerja yang tersedia diprediksi juga tinggi. Sehingga memengaruhi gelombang pekerja ke Batam.
”Lapangan kerja ada, namun spesifikasinya yang membuat pencari kerja harus bersaing. Batam itu butuh yang punya keahlian, punya pengalaman, sedangkan yang datang unskill dan soft skill,” kata dia, Senin (1/4).
Pihaknya sudah mengeluarkan aturan, bahwa perusahaan wajib melaporkan lowongan pekerjaan kepada pemerintah. Laporan ini akan menjadi bekal bagi pemerintah melihat kebutuhan tenaga kerja di Batam.
Sehingga, ketika melaksanakan pelatihan kerja akan merujuk pada kebutuhan tersebut. Selain itu, kebutuhan ini juga bisa dipublikasi, dan menginformasikan kepada pencari kerja lokal maupun daerah, bahwa Batam butuh tenaga kerja dengan kriteria tertentu.
Baca Juga: Batam Akan Diserbu Pencaker usai Lebaran, Rudi: Batam Butuh yang Punya Keahlian
”Jadi mereka yang ingin ke Batam sudah bisa memperkirakan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka. Namun untuk yang unskill ini kami tak bisa larang. Cuman tantangan bagi mereka adalah bersaing untuk dapat kerjaan,” terangnya.
Gelombang pencari kerja ke Batam itu mencapai 20 ribu lebih dengan serapan tenaga kerja hanya 50 persen. Untuk sisanya mungkin menemukan pekerjaan namun tidak sesuai dengan target awal mereka.
”Pada intinya mereka tetap dapat pekerjaan. Sebenarnya di Batam ini lowongan selalu ada. Cuman sesuai dengan kebutuhan perusahaan, atau keinginan pekerja itu yang tidak bisa diprediksi,” ungkap Rudi.
Terkait faktor yang membuat Batam masih menarik bagi pencari kerja yaitu upah yang dinilai cukup layak, dan tertinggi di wilayah Sumatra. UMK Batam yang saat ini mencapai Rp 4,685 juta, masih menjadi magnet bagi pencaker.
Ia mengakui sektor industri Batam masih berjalan seperti biasanya. Perusahaan juga mendapatkan orderan pekerjaan dari luar. Untuk itu, ia memastikan peluang kerja itu ada, namun kebutuhan itu tergantung dari penyedia lowongan atau perusahaan.
”Arus balik nanti diprediksi jumlah pencaker akan meningkat. Pengurusan kartu kuning juga akan banyak. Jadi bisa dilihat kalau Batam ini masih jadi destinasi pekerjaan,” imbuhnya.
Sektor offshore, galangan, dan industri juga masih menjanjikan tahun ini. Tentu diharapkan pertumbuhan perusahaan di Batam terus ada, sehingga serapan tenaga kerja juga tinggi.
Kendati demikian, menurut Rudi, peluang kerja di sektor UMKM juga banyak. Hal ini juga bisa mendorong terciptanya peluang kerja di Batam. ”Intinya serapan tenaga kerja baik lah,” tutupnya. (*)
Reporter : YULITAVIA