batampos – Direktur Promosi Eksekutif Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Batam, Edi Sutrisno mengatakan pemerintah sejak jaman Arif Yahya memberikan bebas visa kepada wisman.
Pembebasan visa ini diberikan kepada 196 negara, tidak saja Asean namun juga Eropa, dan Amerika.
Pembebasan visa ini berhasil mendorong peningkatan wisman yang luar biasa. Bebas visa selama satu bulan, meskipun tidak bisa diperpanjang namun dampaknya sangat luar biasa bagi angka kunjungan.
Visa ini sangat mendorong orang datang ke Indonesia, termasuk di Kepri yang kunjungan mencapai 2,5 juta kunjungan.
Baca Juga: Nasib Sektor Wisata Batam: Potensi Ada Tapi Terganjal Voa dan Harga Tiket
Namun, karena setelah terdampak pandemi Covid-19 kebijakan bebas visa untuk ratusan negara tersebut dihapus.
Edi menjelaskan Visa on Arrival (VoA) ini lahir sebagai bentuk stimulan untuk menarik wisman kembali berkunjung. Meskipun tarif VoA hanya Rp500 ribu, namun kalau sebelumnya mereka bisa melenggang bebas ke Batam, sekarang jadi mengeluarkan biaya, tentu akan menjadi perhitungan bagi wisman.
“Jadi memang untuk mengembalikan pariwisata seperti dulu, butuh relaksasi program. Misalnya menghapus VoA ini. Kalau mengurangi biaya dari Rp500 ribu jadi Rp100 ribu memang sulit sepertinya. Hapus saja menurut saya,” imbuhnya.
Harapannya agar wisawatan asing kembali banyak ke Batam. Kecuali negara-negara Asean yang masih bebas visa.
Tourism border ini hanya dua sampai tiga hari ke Batam. Di Singapura banyak juga warga negara lain yang beraktivitas di Singapura.
Baca Juga: Kunjungan Wisman ke Kepri Tembus 1,1 Juta, Tertinggi Sejak Pandemi Covid-19
Ketika adanya voa, ternyata menjadi alasan wisman mengurungkan niat mereka ke Batam. Mereka jadi tidak mau menghabiskan waktunya di Batam.
“Mereka lebih memilih stay di Singapura. Main ke Marina dan lainnya. Tidak saja itu mereka juga harus antre cukup lama di imigrasi. Jad mereka habis waktu di terminal. Habis di sisi uang belum lagi harus antre. Aplikasinya menghambat, uangnya juga begitu” ujarnya.
Lanjut Edi, sudah antre dan bayar, ini jadi masalah bagi wisman ke Batam. Kita saja saya rasa juga begitu.
Menurut Edi, pemberlakuan VoA ini sangat mempengaruhi jumlah kunjungan. Singkatnya, setiap ada kunjungan wisman di Singapura, biasanya mereka akan melanjutkan destinasi ke Batam seperti Cina, Korea, bahkan India.
Baca Juga: Didorong Komoditas Beras dan Cabai Rawit, Batam Inflasi 0,37 Persen
“Jadi Batam kehilangan potensi kunjungan hanya dengan pemberlakuan VoA ini. Ini kan sangat disayangkan. Jadi kami mendesak agar pemerintah memberikan kemudahan bagi Kepri,” jelasnya.
Turis yang bekerja di Singapura sebenarnya sudah menjadikan Batam sebagai destinasi di akhir pekan. Karena kebijakan ini, mereka mengurungkan dan menunda ke Batam.
“Jadinya kita hanya mengandalkan Wisman Singapura dan Malaysia. Kalau ada negara Asean yang sudah menjadi tetangga kita lah yang masuk. Wisman juga menunggu ini, kebebasan visa,” ujarnya. (*)
Reporter: YULITAVIA