batampos – Harga cabai di sejumlah pasar di Batam melonjak tajam di momen perayaan Natal 2024. Kondisi ini membuat masyarakat, terutama para ibu rumah tangga, resah karena kebutuhan dapur menjadi semakin mahal.
Pantauan di beberapa pasar tradisional, harga cabai rawit kini mencapai Rp90 ribu per kilogram, cabai merah keriting Rp70 ribu per kilogram, dan cabai rawit merah atau cabai lombok mencapai Rp80 ribu per kilogram.
Kenaikan ini cukup drastis dibandingkan dua hari sebelumnya, di mana harga cabai rawit hanya Rp60 ribu per kilogram, cabai merah keriting Rp45 ribu per kilogram, dan cabai lombok Rp45 ribu per kilogram.
Adi, seorang pedagang di Pasar Botania, Batamcenter, mengungkapkan kenaikan harga cabai sudah biasa terjadi setiap menjelang Natal dan Tahun Baru. Pasokan cabai dari luar daerah berkurang karena banyak jalur distribusi terhambat oleh libur Natal.
Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok di Batam Masih Tinggi
“Setiap tahun, jelang Natal harga cabai pasti naik. Pasokan dari luar, seperti Jawa dan Sumatra, terhambat sementara karena banyak pengirim libur. Jadi stok yang ada terbatas, sementara permintaan tetap tinggi,” kata Adi, Rabu (25/12).
Menurutnya, kenaikan harga cabai banyak membuat para pelangganya kaget. Karena kenaikan cuma berselang sehari.
“Ada yang belanja kemarin, kaget dengan harga cabai yang naik,” imbuhnya.
Hal serupa juga terlihat di Pasar Jodoh, salah satu pasar tradisional terbesar di Batam. Harga cabai di pasar ini mengalami kenaikan yang sama signifikan. Para pedagang mengaku tidak bisa berbuat banyak karena mereka juga mendapat pasokan dengan harga lebih tinggi dari distributor.
“Harga dari agen sudah mahal, jadi kami juga terpaksa menaikkan harga jual di sini. Kalau tidak begitu, kami bisa rugi,” ujar seorang pedagang lainnya di Pasar Jodoh.
Baca Juga: Sudah Ramp Check, Kapal Roro Terbakar Saat Hendak Bersandar di Pelabuhan ASDP Punggur
Menurut pedagang, lonjakan harga cabai ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan, terutama karena permintaan cabai meningkat di musim liburan dan stok yang ada belum bisa mencukupi kebutuhan pasar.
“Biasanya harga akan turun lagi setelah Natal, ketika pengiriman cabai kembali lancar. Sekarang ini memang puncaknya,” ujar pedagang.
Kenaikan harga ini tentu berdampak langsung pada masyarakat, terutama ibu rumah tangga yang bergantung pada cabai sebagai bahan utama masakan. Siti, seorang ibu rumah tangga yang ditemui di Pasar Botania, mengaku terkejut dengan lonjakan harga ini.
“Baru dua hari lalu saya beli cabai rawit Rp60 ribu per kilogram, sekarang sudah Rp80 ribu. Ini benar-benar bikin pusing. Karena naiknya mendadak juga,” ungkap Siti. (*)
Reporter: Yashinta