batampos – Polisi masih melakukan pengembangan terhadap kasus pembunuhan anak pacar di Seibeduk. Selain menangkap pelaku, polisi turut menyelidiki keterlibatan ibu korban dalam kasus penganiayaan tersebut.
“Kita lakukan pemeriksaan terhadap ibunya juga. Karena ibunya masih berduka, pemeriksaan akan dilanjutkan lagi,” kata Kapolsek Seibeduk, AKP Betty Novia, Rabu (9/11) siang.
Baca Juga: Disnaker Catat Ada 18 Ribu Pencaker di Batam, Rudi: Wirausaha Lebih Baik
Dari pemeriksaan polisi terhadap ibu korban, Amelia, saat penganiayaan terjadi ia tengah bekerja di perusahaan Mukakuning. Bahkan, ibu korban tak mengetahui anaknya tersebut kerap disiksa pelaku.
“Tapi yang menyebabkan korban tewas akibat penganiayaan yang dilakukan pelaku saja. Karena dibanting,” kata Betty.
Sementara dari pengakuan Amelia, selama ini ia tak pernah menganiaya anak semata wayangnya tersebut. Hanya saja, ia beberapa kali mencubit korban.
Baca Juga: Terbukti Lakukan Kekerasan di Sekolah, Anggota Polda Kepri Hanya Divonis 1 Bulan
“Saya tidak ada menganiaya, cuma cubit. Karena dia berkata kotor, dan terajang-terajang saya,” kata wanita 20 tahun ini.
Ia mengaku baru mengetahui penyebab anaknya tewas dianiaya pelaku dari hasil autopsi dan keterangan pihak kepolisian.
“Taunya dari bapak-bapak (polisi) ini. Karena (tewas) dibanting,” katanya.
Baca Juga: Bawa Becak Motor dan Sajam, 2 Pemulung Terciduk Hendak Mencuri
Sebelumnya, bocah 4,6 tahun berinisial MA tewas ditangan Randi. Sebelum tewas, Randi yang merupakan pacar ibu korban menyiksa MA di kediaman korban di Perumahan Griya Piayu Asri, Seibeduk, Kamis (3/11) pagi sekitar pukul 08.30 WIB.
Pembunuhan tersebut terjadi saat pelaku diminta ibu korban, Amelia untuk mengasuh anaknya. Saat penyiksaan, korban menderita sakit cacar, sedangkan ibuk korban yang berstatus janda tersebut tengah bekerja di Perusahaan Mukakuning. (*)
Reporter: YOFI YUHENDRI