batampos – Pemerintah Kota Batam kembali diingatkan untuk memperkuat program pengendalian inflasi daerah.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan dalam rapat bersama Mendagri baru-baru ini, daerah terus diminta untuk mengendalikan inflasi.
Dalam waktu dekat ini pihaknya melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam akan menambah kerja sama dengan daerah penghasil lain, untuk menambah pasokan komoditi ke Batam.
“Sudah ada informasi untuk penjajakan dengan daerah penghasil lainnya. Termasuk juga telur dari Bukittinggi. Semoga ini bisa terealisasi dengan baik. Agar harga telur yang cenderung fluktuatif ini bisa terkendali,” kata Amsakar, Senin (30/1).
Baca Juga:Â Warga Bulang Resah dengan Isu Penculikan Anak, Minta Polisi Periksa Orang Tak Dikenal
Ia berharap ada hal yang baik dan baru untuk Batam di awal tahun ini. Meskipun program pengendalian inflasi Batam dinilai cukup baik, arahan dari Mendagri tetap dilanjutkan tahun ini.
“Karena dalam waktu dekat ini ada momen bulan puasa. Tentu harus siap pasokan, agar stabilitas harga bisa terjaga, dan kenaikan harga bisa diminimalisir,” ujarnya.
Untuk itu, kerja sama tim dalam upaya pengendalian inflasi, termasuk pemenuhan kebutuhan pokok sangat diperlukan.
Selain menambah pasokan komoditi pokok, menjelang bulan puasa, juga ada program sembako murah. Program yang sudah menjadi agenda tahunan ini, juga merupakan bentuk atau langkah pengendalian inflasi.
Baca Juga:Â Kuota Haji Kembali Normal, Tak Ada Lagi Pembatasan Usia
Pengadaan sembako murah saat ini masih dalam persiapan. Sembako tersebut disubsidi oleh pemerintah Kota Batam, agar masyarakat mendapatkan sembako dengan harga lebih murah, dari pasar
“Pemerintah Kota Batam subsidi, sehingga harganya menjadi lebih murah tentunya. Ini juga akan digelontorkan jelang bulan puasa,” terangnya.
Menurut Amsakar, inflasi harus dikendalikan. Pasalnya, jika inflasi tinggi, maka daya beli masyarakat akan minim. Sebaliknya, deflasi, akan tidak baik.
“Jadi, inflasi ini harus dikendalikan,” katanya.
Untuk diketahui, pada Desember 2022, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Batam menunjukan inflasi sebesar 1,14 persen. Inflasi terjadi karena kenaikan IHK dari 112,33 pada November 2022 menjadi 113,61 pada Desember 2022.
Baca Juga:Â Tiga Polsek Gelar Razia Sajam, Balap Liar, dan Premanisme
Inflasi tahun kalender 2022 sekaligus inflasi tahun ke tahun (Desember 2022 terhadap Desember 2021) sebesar 5,95 persen.
Inflasi Kota Batam pada Desember 2022 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya enam indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 3,01 persen; kelompok transportasi naik sebesar 1,33 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 1,11 persen.
Kemudian, kelompok kesehatan naik sebesar 0,04 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya naik sebesar 0,02 persen; serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik sebesar 0,01 persen.
Sedangkan, kelompok yang mengalami penurunan yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki turun sebesar 0,13 persen.
Untuk kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran; kelompok pendidikan; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks harga. (*)
Reporter : YULITAVIA