Minggu, 1 Desember 2024
spot_img

Nilai Ekspor Kepri Naik 5,89 Persen

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. Aktivitas di Pelabuhan Batu Ampar. BPS Provinsi Kepri merilis angka kegiatan ekspor di Kepri pada Oktober 2022 naik sebesar 5,89 persen dibanding September 2022 Foto: BP Batam untuk Batam Pos

batampos – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri merilis angka kegiatan ekspor di Kepri pada Oktober 2022 naik sebesar 5,89 persen dibanding September 2022. Kenaikan itu dari sebelumnya USD 1.545,67 juta menjadi USD1.636,78 juta.

Menurut BPS, kenaikan nilai ekspor Oktober 2022 disebabkan oleh naiknya ekspor sektor nonmigas sebesar 7,49 persen dan sektor migas sebesar 0,26 persen.


Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, ekspor Provinsi Kepulauan Riau mengalami kenaikan sebesar 21,45 persen, yakni dari USD 1.347,67 juta menjadi USD 1.636,78 juta.

Baca Juga: PHRI Fest 2022 Resmi Dibuka, Luki: Ini Pasti Menjadi Daya Tarik Bagi Wisatawan

Kenaikan nilai ekspor Oktober 2022 dibanding Oktober 2021 disebabkan oleh naiknya ekspor sektor nonmigas sebesar 26,37 persen dan sektor migas sebesar 5,84 persen.

Total ekspor kumulatif bulan Januari hingga Oktober 2022 Provinsi Kepri sebesar USD 16.651,46 juta. Jika dibanding dengan total ekspor kumulatif Januari-Oktober 2021 mengalami kenaikan sebesar 29,38 persen, yakni dari USD 12.869,91 juta menjadi USD 16.651,46 juta.

Naiknya nilai ekspor Januari hingga Oktober 2022 disebabkan oleh naiknya ekspor kumulatif sektor migas sebesar 32,09 persen dan sektor nonmigas sebesar 28,61 persen.

Baca Juga: 10 Hotel di Batam Buka Lowongan Kerja

Ketua Bidang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia, Tjaw Hioeng, mengatakan, dari data BPS tersebut, secara kumulatif tahunan, kenaikan di sebabkan oleh sektor migas yang naik 32,09 persen.

Dimana tahun lalu sempat turun dari sektor gas alam dan sektor non migas sebesar 28.61 pesen yang disumbang sebagian besar dari hasil industri.

Artinya secara kumulatif tahunan ekspor Kepri Januari sampai Oktober 2022 mengalami kenaikan sebesar 29,38 persen.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Batam Optimistis Batam Terhindar dari Resesi Ekonomi

“Semoga tren ini terus berlanjut sampai akhir tahun 2022, walaupun secara keseluruhan nilai ekspor per oktober 2022 sudah melebihi nilai ekspor ditahun-tahun sebelumnya,” ujar Tjaw Hioeng.

Meski mengalami kenaikan, angka ini harus diwaspadai. Sebab, tahun 2022 ini secara volume mengalami penurunan sebesar 21,16 persen dari total volume di tahun 2021. Dari sebelumnya tahun 2021 sebanyak 19.974,06 lalu ditahun ini hanya 15.747,61.

“Secara nilai FOB nya naik tetapi secara volume mengalami penurunan. Penurunan yg sangat siginifikan melalui Pelabuhan laut Tanjung Balai Karimun sebesar 19.47 persen, sedangkan Pelabuhan Batuampar turun sebesar 4,92 persen. Sementara untuk hasil industri masih on tract,” jelasnya.

Baca Juga: Perkembangan Pariwisata Diyakini Membuka Lapangan Kerja di Batam

Meskipun volumenya mengalami penurunan, ia menambahkan bahwa penurunan volume ini bukan dampak dari krisis ekonomi global yang akan terjadi di 2023 mendatang. Akibat menurunnya daya beli masyarakat.

“Ekspor ke Amerika juga mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 23,47 persen. (Resesi) saat ini belum terasa. Mungkin baru terasa di TW3 (triwulan 3) atau TW4 (triwulan 4) 2023 nanti,” imbuhnya.(*)

Reporter: Eggi Idriansyah

spot_img

Update