batampos – Operasi Ketupat Seligi 2024 di Kepulauan Riau (Kepri) telah berakhir. Meskipun secara umum situasinya aman dan terkendali, namun ada beberapa catatan penting yang perlu disorot.
“Terjadi peningkatan jumlah kasus kecelakaan lalu lintas selama operasi tersebut. Dari 38 kasus di tahun 2023, meningkat menjadi 54 kasus di tahun 2024,” kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Kepri, Kombes Pol. Tri Yulianto, Rabu (17/4).
Ia menyampaikan kenaikan juga terjadi pada jumlah korban meninggal dunia, dari 6 orang menjadi 9 orang, korban luka berat dari 16 orang menjadi 27 orang, dan korban luka ringan dari 44 orang menjadi 45 orang.
Baca Juga: Tarif Parkir Pelabuhan Domestik Sekupang Naik: Rp 7 Ribu Untuk Mobil dan Rp 3 Ribu untuk Motor
“Selain itu, gangguan kamtibmas juga mengalami peningkatan dari 63 kasus menjadi 107 kasus, terutama kasus kejahatan konvensional seperti pencurian dan penganiayaan,” sebutnya.
Menanggapi hal ini, Dirlantas Polda Kepri menegaskan perlunya peningkatan patroli dan operasi preventif untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Kepri.
“Keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan tanggung jawab bersama. Semua pihak diharapkan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat Kepri,” kata Tri Yulianto.
Beliau juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas dan meningkatkan kewaspadaan saat berkendara, serta melaporkan kepada pihak berwajib jika melihat adanya tindak kejahatan atau gangguan kamtibmas.
Baca Juga: Ini Penjelasan BUP Soal Kenaikan Tarif Parkir di Pelabuhan Domestik, Cek Rinciannya
Operasi Ketupat Seligi 2024 menjadi pengingat bahwa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat membutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak.
“Dengan kerjasama dan partisipasi aktif masyarakat, Kepri dapat menjadi daerah yang aman dan nyaman bagi semua,” tutupnya. (*)
Reporter: Azis Maulana