Jumat, 20 September 2024
spot_img

Selesai Laksanakan Ibadah Umrah Wajib, Jemaah Haji Embarkasi Batam Mulai Persiapan Armuzna

Berita Terkait

spot_img
IMG 20230602 WA0034 e1685700521828
Ilustrasi: Jemaah calon haji siap berangkat ke Mekkah. F. Istimewa

batampos – Rombongan jemaah haji asal Kota Batam yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 15 Embarkasi Batam telah selesai melaksanakan umrah wajib, Rabu (3/6). Ketua Kloter 15 Ridwan Syam mengatakan, jemaah haji Kloter 15 tiba di Kota Makkah pada Senin (27/5) lalu dan berangkat menuju Masjidil Haram untuk selanjutnya melaksanakan umrah wajib.

“Alhamdulillah baik, kloter 15 sudah selesai melaksanakan umrah wajib,” ujar Ridwan, Selasa (3/6).



Saat ini, lanjutnya, kloter 15 tengah melakukan pertemuan guna persiapan jelang Armuzna. Sebagaimana diketahui, Armuzna adalah singkatan dari Arafah, Muzdalifah dan Mina. Ketiga tempat ini dijadikan sebagai puncak pelaksanaan ibadah haji.

Kegiatan Armuzna ini akan menguras banyak energi fisik para jemaah, karena ketiga tempat ini disebut dengan titik krusial atau point penting dalam serangkaian ibadah wajib haji jemaah

“Kita sudah mengadakan pertemuan dan muzakkah untuk arahan pelaksanaan armuzna,” tambah Ridwan.

Baca Juga: Dishub Batam Bakal Pecat Jukir yang Pungut Biaya Parkir Berlangganan

Saat fase ini, semua kegiatan atau ritual dilakukan di Kota Mekkah cukup menguras fisik dan tenaga jemaah haji. Saat melakukan Armuzna, jemaah haji diminta juga harus menyiapkan fisik dan kondisi kesehatan yang baik dan prima.

“Alhamdulillah untuk kondisi jemaah asal Batam baik di kloter 1, kloter 2 maupun kloter 15 Embarkasi Batam semuanya baik,” ujar Sekretaris PPIH Embarkasi Batam Muhammad Syafii.

Sementara itu sejumlah persiapan disiapkan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah menjelang puncak haji tahun ini. Kepala Daker Makkah, Khalilurrahmman, mengatakan, persiapan puncak haji ini dimulai dari konsumsi jemaah, kemudian transportasi bus yang akan mengangkut jemaah ke pemondokan di Armuzna dan hotel. Kemudian koordinasi dengan masyariq juga sudah terkait tenda di Mina.

Kemudian, petugas juga sudah melakukan persiapan safari wukuf bagi jemaah lansia dan beresiko tinggi. Lalu membuat skema bagaimana safari wukufnya jemaah risti tersebut, terutama yang tidak punya pendamping.

“Kemudian harus disarankan dokter tidak bisa mabit di Mina. Maka akan diberangkatkan atau di safari wukuf-kan dalam rangka menjaga keselamatan dan keamanan jemaah,” ujarnya.

Baca Juga: Hari Pertama PPDB SD, Ribuan Pendaftar Jalur Afrimasi Tidak Terkonfirmasi

Safari wukuf ini penting disiapkan skemanya sebab di Arafah nanti kondisinya sangat padat. Bagi jemaah lansia dan risti kondisi tersebut jelas sangat beresiko, terutama kalau mau mabit di Muzdalifah dan Mina.

Bagi jemaah yang akan safari wukuf, petugas nanti acuannya data dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Mereka yang akan melakukan filter, siapa yang berhak safari wukuf. (*)

 

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img
spot_img

Update