batampos– Batam Pos Fun Run 10K sukses digelar, Minggu (19/11) pagi. Hampir seribuan peserta memeriahkan rangkaian kegiatan Hari Jadi Batam Pos ke-25 tersebut.
Peserta yang ikut pun ternyata tak hanya dari Batam, namun juga ada dari beberapa negara, seperti Singapura, India, dan Jepang. Bahkan di antara peserta ada yang sudah ratusan kali ikut kegiatan serupa. Tak tanggung-tanggung, setiap kegiatan yang ia ikuti pun berhasil meraih juara.
Guntur, salah satu peserta yang sudah sering menjadi juara di berbagai event lari, menjadi pelari nomor satu yang masuk ke garis finish di Batam Pos Fun Run 10K. ia finish dengan catatan waktu 36 menit 32 detik.
“Alhamdulillah berhasil menjadi yang pertama. Sudah yakin sejak awal bisa menjadi yang pertama. Dua minggu lalu, juga juara satu fun run di Yonif,” ujar pria kelahiran NTB ini.
Menurut dia, olahraga lari sudah menjadi bagian dari kehidupannya sehari-hari. Meski usianya sudah 39 tahun, namun setiap hari ia tetap menyempatkan waktu untuk lari minimal 12 km, agar otot-ototnya tidak kaku.
“Wajib setiap hari, pernah tiga hari tak lari, badan rasanya kaku dan berat. Jadi memang sudah kebiasaan,” terangnya.
Dikatakannya, untuk menjadi seorang pelari yang profesional hanya butuh kedisplinan. Keprofesionalnya dalam dunia olahraga lari tak hanya dibuktikan di tingkat kota dan provinsi, namun juga nasional hingga mancanegara.
“Sudah punya banyak mendali, untuk juara ini yang ke-95 kali. Di luar negeri juga sudah pernah menang,” ungkap Guntur.
Bahkan menurutnya, hobi berolahraga ini juga diikuti sang anak. Satu dari tiga anaknya juga ikut dalam Batam Pos Fun Run 10K.
BACA JUGA:Â Â Batam Pos 10K Fun Run Sukses Terlaksana, Batam Pos Jadi Partner Terbaik
“Anak saya tiga, yang usia 10 tahun ikut juga. Hobinya sama seperti saya,” tutur Guntur.
Sedangkan finish kedua dicapai Ali Imran Hasibuan dalam waktu 38 menit dan 11 detik. Ia mengaku berlatih hampir 3 minggu untuk ikut dalam kegiatan Batam Pos Fun Run 10K.
“Sudah sering juara, persiapan rutin latihan saja,” ujar pria berusia 24 tahun ini.
Menurut dia, hobi lari sudah ia tekuni sejak duduk di bangku sekolah dasar. Ia pun mulai mengikuti berbagai perlombaan.
“Kendalanya tadi saya agak sedikit pusing, mungkin karena belum sarapan,” ujarnya.
Asindo Hasibuan finish di nomor 3. Pria asal Simosir ini mengaku baru dua kali ikut kegiatan serupa. “Yang pertama saya tak dapat juara. Ini yang kedua, berhasil nomor 3. Persiapannya biasa saja, hanya lari beberapa hari sebelum acara,” imbuhnya.
Rajeev, salah satu anggota komunitas Suka Lari mengaku senang bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan Batam Pos. Apalagi, kegiatan tersebut sesuai dengan hobinya yang memang suka lari.
“Tak mengejar menang, hanya suka lari saja. Untuk 10K, waktu tempuh 47 menit. Ada 30 orang yang ikut,” ujar pria berusia 34 tahun itu.
Di tengah keramaian peserta, ternyata ada pasangan suami istri dari Jepang yang juga turut berpartisipasi dalam Batam Pos Fun Run 10K. Mereka adalah Suwaki dan Taeko.
“Pengen saja ikut, di Batam ini pertama kali ikut,” ujar pria berusia 43 tahun itu.
Menurut dia, bisa sampai ke garis finish adalah kebanggaan tersendiri. Apalagi persiapan untuk lari tak sampai satu minggu.
“Saya baru tahu satu minggu lalu, ajak istri dan ternyata mau. Senang sekali bisa ikut,” terangnya.
Tak lama setelah pasangan suami istri ini, dua orang warga negara Singapura kembali menarik mata peserta. Dimana dua orang pria itu sudah berusia lanjut, namun berhasil sampai di garis finish. Mereka adalah Yusoff Khan berusia 70 tahun dan Chua Soon Huat berusia 69 tahun.
“Ini sudah ke beberapa kalinya ikut di Batam. Senang saja berpartisipasi untuk Batam. Saya cinta Indonesia, termasuk Batam,” ujar Yusoff yang mengaku sudah punya lebih dari 200 medali lari.
Ia mengaku sudah mengikuti lari di 18 negara sejak usia 20 tahun. Untuk Indonesia, ia juga sudah ikut di beberapa daerah.
“Saya suka, makanya ada kegiatan ini saya ikut. Efek untuk tubuh badan jadi lebih bugar,” ungkapnya yang disambut tawa rekannya Chua Soon.
Tak hanya warga negara asing, beberapa peserta lari juga sempat menarik perhatian ratusan pasang mata. Ia berlari sembari membawa bendera Palestina. Hal itu ia lakukan sebagai bentuk rasa prihatin dengan kondisi Palestina yang tengah diserang oleh Israel.
“Ini bentuk keprihatinan. Saya seorang muslim, saya merasakan sakit saudara-saudara saya di sana,” ujar Rezandy.
Ia berharap salah satu dukungan untuk Palestina yakni menghentikan membeli produk-produk berafiliasi dengan Israel. Hal itu dilakukan agar gencatan senjata dan perang di Palestina bisa segera berakhir.
“Di sana banyak warga yang tidak berdosa jadi korban, anak-anak, perempuan dan orang tua. Semuanya jadi korban tanpa terkecuali,” paparnya.
Batam Pos Jadi Partner Terbaik
Sementara itu, sukses Batam Pos menggelar event lari Batam Pos Fun Run 10K, Minggu (19/11) pagi, mendapatkan apresiasi dari sejumlah partner, salah satunya Universitas Terbuka atau UT sebagai sponsor utama.
Direktur UT Batam Angga Sucitra Hendrayana menyampaikan terima kasih kepada Batam Pos atas kesempatan menjadi partner selama ini. “Terima kasih Batam Pos sudah menjadi partner dan memberikan informasi kepada kami selama ini. Semoga ke depan Batam Pos terus menjadi yang terbesar, terpercaya, dan terbesar di Kepri,” ujar Angga dalam penutupan Batam Pos Fun Run 10K.
Ia menjelaskan, Batam Pos dan UT memiliki slogan dan motto yang sama, yaitu pertama, terbesar, dan terpercaya. Pertama, UT merupakan perguruan tinggi terbuka dan jarak jauh (PTTJJ) berkualitas dunia. Sistem belajar yang diterapkan adalah jarak jauh dan terbuka.
Jarak jauh artinya pembelajaran tidak harus dilakukan secara tatap muka datang ke kampus setiap hari tetapi bisa dilakukan di mana saja. Terbesar, UT memiliki mahasiswa mencapai 12.900 orang orang yang tersebar di seluruh kabupaten kota di Provinsi Kepri. Secara nasional lebih dari setengah juta mahasiswa.
Terpercaya, UT merupakan perguruan tinggi yang menyediakan program pendidikan tinggi dan fasilitas pembelajaran yang bisa diakses oleh semua orang.
Angga menambahkan, saat ini UT sedang menerima mahasiswa baru (baru) dengan pendaftaran melalui online maupun offline di kantor UT di Sekupang. Untuk biaya pendaftarannya hanya Rp 100 ribu.
“Pendaftaran tidak ada batasan usia. Dan kita juga memiliki kelompok belajar,” ungkapnya.
Dalam penutupan event ini, Direktur Batam Pos, M. Iqbal, menyampaikan terima kasih kepada seluruh partner dan sponsor. Sehingga, event lari Batam Pos Fun Run 10K berjalan sukses.
“Semoga bapak ibu tetap setia bersama Batam Pos untuk mendapatkan informasi yang valid dan kredibel,” katanya.
Iqbal mengatakan, saat ini Batam Pos bukan hanya media koran. Untuk menyajikan informasi, Batam Pos hadir juga di online dan media sosial (medsos), seperti Instagram, TikTok, Facebook, dan Twitter.
“Silahkan di-tag di akun medsos masing-masing dan nanti langsung di-repost admin medsos. Mohon maaf dalam perjalanan ada kekurangan dan ke depannya bisa lebih baik lagi,” tutupnya. (*)
reporter: Yashinta- yopi