Minggu, 24 November 2024

Tim Kejagung Sambangi Kejari Batam, Ini Penilaiannya

Berita Terkait

spot_img
Tim Asistensi Reformasi Birokrasi Kejaksaan Agung (Kejagung) RI menyambangi Kantor Kejari Batam di Batam center. Kamis (25/5).

batampos – Kejaksaan Negeri Batam siap bersaing untuk mendapatkan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas Melayani (WBBM). Apalagi tahun sebelumnya, Kejari Batam sudah masuk dalam 25 Satker yang lolos dan menyingkirkan ratusan Satker lainnya.

Kemarin, Tim Asistensi Reformasi Birokrasi Kejaksaan Agung (Kejagung) RI menyambangi Kantor Kejari Batam di Batam center. Dalam kunjungan yang dipimpin oleh Sekretaris Jaksa Agung Muda Pembinaan (Sesjambin), Muhammad Dhofir didampingi Wakajati Kepri, RD Mohammad Teguh Darmawan, dan Kajari Batam, Herlina Setyorini, meninjau langsung Sentra Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Bidang Pidum, bidang PB3R, Bidang Pembinaan, Bidang Pidsus, Bidang Intelijen, Bidang Datun, hingga PTSP di Mall Pelayanan Publik.


Sesjambin Kejagung, Muhammad Dhofir mengatakan tujuan tim Asistensi ke Kantor Kejari Batam untuk memberikan dukungan dan motivasi agar Kejari Batam mampu meraih predikat Zona Integritas menuju WBK dan WBBM.

“Kedatangan Tim Asistensi ke Kejari Batam dalam rangka penilaian internal program Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM,” kata Muhammad Dhofir.

Baca Juga: Ada 11.815 Calon Pemilih Potensial Belum Memiliki e-KTP, Disdukcapil Batam Bereaksi

Dijelaskannya, untuk dapat meraih predikat WBK/WBBM, seluruh jajaran di Kejari Batam harus tetap kompak, tingkatkan kebersamaan dan harus komitmen. Gelar WBK dan WBBM tak bisa diraih oleh Kajari sendiri, karena itu butuh kekompakan semuanya, dan menjauhi hal-hal yang bertentangan untuk meraih gelar WBK dan WBBM.

“Saya lihat Kantor Kejari Batam bersih dan bangunannya bagus, semua lantai juga bersih dan tertata rapi. Hanya saja harus diperhatikan ke kompakannya. Pesan saya, harus solid. Kunci WBK harus solid, kompak. Ibaratnya sapu lidi. Dan juga komitmen, semangat semua. Bu Kajari tak bisa sendiri, harus dibantu semua kasi dan pegawai,” ungkapnya.

Menurut dia, Kejari Batam sudah masuk ke dalam tahap penilaian akhir. Karena sebelumnya sudah masuk dalam 25 Satker yang lolos verifikasi dan lainnya. Hanya saja, Kejari Batam harus memperbaiki beberapa hal, yang nantinya akan menjadi penentu Kejari Batam mendapat predikat WBK dan WBBM.

“Saya ke sini melihat konsistensi Kejari Batam seperti apa. Soalnya sudah masuk 25 besar. Jadi tinggal penilaian akhir saja nanti,” jelasnya.

Baca Juga: DPRD Batam Sidak Perusahaan Produksi Superkomputer, Ini yang Ditemukan

Ditempat yang sama, Kabag RB Kejagung RI, M Ali Akbar mengatakan bahwa tahun ini Kejari Batam diikutsertakan dalam kompetisi pelayanan publik. Dimana, salah satu inovasi yang dilakukan Kejari Batam telah diassement oleh tim di Kejagung.

“Inovasi dari Kejari Batam yang di Assesment adalah Legal Service For Foreigner lantaran telah memenuhi syarat,” kata Kabag RB Kejagung, M. Ali Akbar.

Walaupun telah mendapatkan assesment atas inovasi yang dilakukan, Kejari Batam harus mendengar masuk-masukan dari luar sehingga lebih baik lagi kedepannya. Sebab, inovasi yang dihasilkan akan dikelola oleh Kejagung untuk diikutkan dalam kompetisi pelayanan publik tahun depan.

“Setiap inovasi itu akan berkembang. Perkembangan ini harus dilaksanakan dan di kerjakan, karena dikancah Nasional, inovasi ini sangat bernilai,” ujarnya.

Apalagi saat ini, Kejari Batam sudah memiliki nilai kepatuhan dan memenuhi syarat untuk meraih predikat WBK/WBBM. Hanya saja, indeks pelayanan publik yang belum terisi lantaran pada saat pengiriman syarat-syarat untuk penilaian masih ada kekurangan atau kesalahan teknis administrasi.

“Untuk nilai kepatuhan, Kejari Batam sudah bagus. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk nanti kami sampaikan ke Sekretaris Jaksa Agung Muda Pengawasan (Sesjamwas),” tambahnya.

Baca Juga: Dinilai Rugikan Negara Rp 1,9 Miliar, Suherna, Pegawai Pegadaian Batam Dituntut 7,5 Tahun Penjara

Sementara itu, Kajari Batam Herlina Setyorini mengatakan kunjungan Tim Asistensi Reformasi Birokrasi Kejagung RI ke Kejari Batam merupakan suatu kebanggan. Sebab, dalam kunjungan tersebut tim Asistensi dapat melihat bagaimana proses Kejari Batam untuk melakukan perbaikan, baik dari pelayanan dan lainnya.

“Ini suatu kebanggaan, karena tim Asistensi Kejagung dapat melihat ‘before-after’ di Kejari Batam dalam mempersiapkan diri untuk menjadi salah satu institusi penerima predikat WBK/WBBM,” kata Herlina.

Menurut Herlina, dalam memberi pelayanan terhadap masyarakat, Kejari Batam terus melakukan hal terbaik. Melakukan pembenahan mulai dari pengadaan pos pelayanan publik di PTSP, pelayan konsultasi hukum, pelayanan penanganan perkara tindak pidana (umum dan khusus).

Selain itu, Kejari Batam juga telah membuka pelayanan dalam hal konsultasi hukum, bantuan hukum dan pelayanan hukum lainnya yang berada di Mall Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) milik pemerintah Kota Batam.

Demi kenyamanan masyarakat, Kejari Batam juga telah menyediakan berbagai fasilitas pendukung khusus ibu hamil diantaranya menyediakan ruang laktasi (ruang menyusui) serta fasilitas bagi penderita difabel mulai dari kursi Roda hingga tempat parkirnya.

“Dalam memberikan pelayanan, Kami selalu memberikan rasa nyaman kepada masyarakat yang berkunjug ke Kejari Batam,” pungkasnya. (*)

 

Reporter: Yashinta

spot_img

Baca Juga

Update